Sabtu, 08 Juli 2017

*TUHAN YESUS MEMBLOKIR JALAN KEPADA MILITAN ISIS DALAM BENTUK BADAI DEBU RAKSASA*
Shalom.....
Organisasi Bibles For Mideast mengklaim baru saja selesai membaptis massal 50 orang Kristen yang baru percaya ketika para militan ISIS mengelilingi bus mereka dan melepaskan tembakan.
"Sekitar 50 orang termasuk calon baptisan yang hadir. Kami semua pergi dengan bus. Setelah baptisan dan doa, kita semua memasuki bus untuk kembali ke gereja rumah kami untuk kebaktian dan Perjamuan Tuhan. Bus itu mulai berangkat. Tiba-tiba beberapa militan mengejar di belakang kami dengan tiga atau lebih mobil dan mulai menembak dengan senjata ke arah kami," kata seorang yang baru percaya, menurut laporan tersebut.
Para petobat baru dan pemimpin mereka takut hal buruk akan terjadi.
Saat itulah angin badai mulai terjadi, dan debu mulai berputar-putar di sekitar mereka.
"Tiba-tiba kami melihat badai debu raksasa terbentuk di belakang bus kami. Awalnya kami semua takut melihat badai debu. Kami pikir kami mungkin tidak dapat melewatinya dan akan ditangkap oleh para militan.
Tapi puji Tuhan...! Pujilah Tuhan lagi dan lagi! kita semua merasa bahwa Tuhan Yesus Kristus menampakkan diri dalam bentuk badai debu sebagai yang maha Kuasa dan maha Ajaib sambil menunjukkan perlindungan dan tangan kasih-Nya kepada kita dengan senyum manis. Yesus menyelamatkan kita. Dia sendiri memblokir jalan para militan dalam bentuk badai debu" tulis laporan itu.
Menurut website mereka, organisasi Bibles For Mideast adalah pelayanan bawah tanah untuk mendistribusikan Firman Tuhan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Bila saudara merasa diberkati laporan ini silahkan share supaya menjadi berkat bagi banyak orang percaya.
*Kesaksian dari Militant ISIS ( Haroon )*
Yesus "marah" dengan "mata menyala" tiba-tiba muncul di langit gelap di tengah badai debu dan dengan suara "perkasa", berkata kepada sekelompok militan Islam bersenjata, "Mengapa engkau menganiaya Aku?"
Perjumpaan dengan Yesus dikisahkan kembali oleh salah satu militan dengan nama samaran Haroon, menurut kelompok Bibles4Mideast. Dia mengatakan pengalamannya sendiri dari sebuah kejadian sebelumnya yang dilaporkan oleh kelompok PI kristen yang berjudul:
*Tuhan memblokir jalan dalam bentuk badai debu raksasa*
Artikel itu didasarkan pada pengakuan Rizwan, salah satu dari orang-orang Kristen yg dikejar-kejar oleh para militan.
Haroon mengatakan ia dan 19 militan Islam lainnya menerima instruksi dari pemimpin mereka untuk pergi setelah sekelompok Kristen yang akan mengadakan layanan baptisan di suatu tempat di Timur Tengah. Mereka diperintahkan untuk membunuh setiap orang Kristen yang bisa mereka temukan.
Tujuan mereka, kata Haroon, adalah untuk menanamkan rasa takut di kalangan Kristen untuk menghentikan mereka dari berbagi Firman Tuhan dengan Muslim di negara mereka, menurut Bibles4Mideast.
Layanan baptisan Kristen sudah selesai dan orang-orang Kristen sudah di bus dan mereka sedang dalam perjalanan kembali ke gereja ketika militan tiba. Para pria bersenjata mengejar dan mulai menembaki bus.
Tiba-tiba, terjadi badai debu yang terbentuk entah dari mana. Haroon mengatakan mereka harus menghentikan kendaraan karena mereka tidak bisa melihat apa-apa. "Kami tidak dapat bergerak maju," katanya. "Kita semua turun dari mobil kami dan terus menembak melalui badai debu. "
Lalu Yesus tiba-tiba muncul dalam badai debu. Haroon mengatakan Suaranya begitu kuat sehingga ketika Dia berbicara, angin kencang menyapu mereka dari kaki mereka (sampai terjatuh) dan meniup senjata mereka entah kemana. Itu adalah "pengalaman yang mengerikan," katanya.
Saat mereka berjuang untuk bangun, mereka menyadari bahwa mereka tidak bisa berbicara. Haroon mengatakan ia takut setengah mati, tetapi pada saat yang sama merasakan damai sejahtera - suatu pengalaman yang benar-benar baru baginya. Para anggota lain dari kelompoknya mengatakan hal yang sama.
Haroon mengatakan Yesus kemudian mengatakan kepada mereka bahwa Ia "datang ke dunia bukan untuk menghancurkan siapa pun, tetapi untuk menyelamatkan"
"Pergilah dalam damai," Yesus berkata kepada mereka, dan Dia kemudian menghilang bersama dengan badai debu.
Haroon dan 16 anggota lain dari skuad militan Islam elit memuji Tuhan setelah melihat dan merasakan KehadiranNya yang kuat. Mereka akhirnya menyerahkan hidup mereka kepada Yesus. Mereka sekarang berdoa untuk dua anggota kelompok mereka yang masih menolak untuk berpaling kepada Kristus, kata Bibles4Mideast.
Tuhan Yesus Memberkati
PERTOBATAN SUKU PIGMI BATWA DI AFRIKA

Puji Tuhan, Terjadi Kebangunan Rohani di Suku Terpencil dan Tertua di Afrika Ini!
Untuk pertama kalinya dalam berabad-abad, sebuah suku Afrika terpencil dan tertua yang disebut Pigmi Batwa akhirnya diperkenalkan kepada Yesus Kristus.
"Kami merokok, kami minum, kami melakukan sihir," ujar Jovanis Nyirakayanje, seorang Pigmi Batwa. "Kami adalah pemuja setan."
Selama berabad-abad, Batwa adalah penghuni hutan hujan yang tinggal di gua dan pepohonan saat berburu di hutan khatulistiwa di Afrika.
"Kami dulu hidup seperti binatang di hutan," kata Nyirakayanje.
Dr. Scott Kellermann, seorang dokter asal Amerika Serikat, mempelajari orang-orang Batwa.
"Mereka sangat kecil," ungkap Kellermann, yang mendirikan The Kellermann Foundation. "Mereka pada umumnya memiliki tinggi hanya empat setengah kaki. Mereka berburu dengan panah atau jala beracun, mengumpulkan buah dari pohon atau akar dari tanah."
Kehidupan Batwa berada di sekitar hutan Bwindi di Uganda barat daya.
"Sebenarnya umur mereka sudah tua," jelas Kellermann. "Mereka tidak memiliki alat ukir batu, jadi itu alasan mengapa hanya sedikit catatan yang ditemukan tentang Batwa."
Adalah Tugume Gerald dan istrinya, Barbara, yang memutuskan untuk masuk dan membantu beberapa orang Batwa yang kehilangan tempat tinggal dan hidup di bawah garis kemiskinan.
"Orang bahkan tidak bisa memberi mereka pekerjaan untuk dilakukan karena mereka pikir mungkin pygmy ini seperti binatang," imbuh Gerald.
Gerald dan Istri Membawa Injil ke Batwa
Gerald dan istri pindah dari rumah mereka di ibu kota Uganda ke desa kecil Kisoro, yang terletak di tepi hutan khatulistiwa, untuk memulai sebuah pelayanan di antara para kerabat.
"Saya mulai dengan memberitakan pesan harapan kepada orang yang tidak berdaya," kata Gerald.
Hasilnya, sambung Gerald, transformasional. Ratusan orang dari Pigmi Batwa mendengarkan tentang Yesus untuk kali pertama.
Nyirakayanje adalah salah satu petobat pertama pelayanan Gerald dan istri.
"Ini adalah pertama kalinya seseorang memberi tahu kami tentang Yesus," ujar Nyirakayanje kepada CBN News. "Kami adalah pelayan Iblis, tapi kemudian kami mendengar Kristus mati untuk dosa-dosa kami dan itu mengubah hidup kami!"
Nyirakayanje lalu bergabung dengan tim Gerald sebagai penginjil.
"Oleh karena itu teman-teman terkasih dan teman kerabat saya, saya menunjukkan kepadamu Kristus yang saya terima, saya (dulunya) adalah seorang pemabuk. Saya (dulunya) adalah seorang perokok," ucap Nyirakayanje kepada sekelompok orang suku Batwa saat duduk di lereng bukit.
Sejak saat itu, sejumlah orang Batwa memberikan diri untuk dibaptis.
Mukjizat Di antara Orang-orang Batwa
Gerald menyatakan mukjizat juga terjadi di antara orang-orang Batwa. Ada salah seorang dari kelompok itu yang didiagnosis dengan HIV/AIDS mengalami kesembuhan. Lalu ada juga seorang gadis Pigmi yang sedang berada di ambang kematian - diberi kehidupan baru.
"Mereka membawa anak itu ke sini, dia hampir mati, dan mereka mulai berdoa untuknya," kata Barbara Gerald. "Mereka berdoa..... mereka berdoa selama lima jam, saya di sana, saya tidak dapat memercayainya, saya ada di sana! Anak itu sembuh - saya berkata kemuliaan bagi Tuhan!"
Semua kejadian itu akhirnya mendorong mereka untuk mendirikan sebuah gereja Pigmi Batwa yang pertama di wilayah tersebut.
"Kadang-kadang ada 1.000 orang pygmy yang datang untuk menghadiri gereja," jelas Tugume Gerald.
Dia dan istri juga mengelola sekolah untuk anak-anak dari suku Pigmi. Sementara untuk para orang tua, mereka memberikan pembekalan yakni seputar pertanian.
Namun kebutuhan di sini masih sangat besar.
"Jika kamu bisa membayangkan kemiskinan, yang ada di mana-mana di dunia ini, namun ini adalah yang termiskin dari orang miskin," kata Tino Qahoush, seorang produser dokumenter dan lulusan dari Regent University.
Setelah melakukan beberapa perjalanan ke Uganda barat daya, Qahoush memutuskan untuk terlibat dengan kehidupan orang-orang Batwa.
Dia membawa sejumlah kecil jemaat gereja di Swedia untuk bermitra dengan orang-orang Kristen Batwa, membawa perlengkapan sekolah, sepatu dan pakaian untuk anak-anak. Mereka pun membangun rumah kecil untuk orang-orang Batwa.
"Apa yang saya sukai dari pelayanan ini adalah bahwa hal itu dijalankan oleh Pigmi Batwa, mereka telah membentuk sebuah dewan, mereka merawat bangsanya sendiri," tandas Qahoush kepada CBN News. "Dan kami hanya ingin memberdayakan mereka dan memberi mereka beberapa sumber untuk berdiri di atas kaki mereka sendiri."


Sumber : cbn.com/Budhianto Marpaung.

Selasa, 04 Juli 2017

BEKERJA DAN MELAYANI
Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah,”
(Kisah Para Rasul 18 : 3b)
Di Korintus, Paulus bertemu dengan Akwila dan Priskila (Ay 2-3). Akwila dan Priskila adalah sepasang suami istri yang datang dari Roma dan pekerjaan mereka sama seperti Paulus, tukang kemah. Di samping sebagai seorang penginjil, Paulus juga mempunyai pekerjaan sebagai pembuat kemah (tenda). Hal ini mempertemukannya dengan keluarga Akwila yang juga mempunyai pekerjaan yang sama dan Paulus sempat tinggal dan bekerja bersama-sama dengan mereka (ayat 3).
Walaupun mereka sama-sama pembuat kemah, hal ini tidak membuat satu dengan yang lain merasa sebagai saingan atau tersaingi sehingga membuat jarak di antara mereka. Mereka bersahabat, mereka bekerja sama dan mereka semakin berkembang baik usaha maupun kerohanian mereka.
Pekerjaan seharusnya tidak boleh menghambat panggilan utama orang percaya yakni memberitakan injil, baik melalui perkataan maupun perbuatan dan terlebih hubungan baik dengan sesama. Hal inilah yang ditunjukkan Paulus. Bagaimana dengan Akwila dan Priskila? Kehadiran Paulus di rumah mereka, serta kerjasama yang dilakukan selama ini juga tidak hanya menambah pengetahuan atau pemahaman mereka tentang iman Kristen tetapi juga menumbuhkan semangat memberitakan injil kepada mereka.
Apakah seorang hamba Tuhan atau pendeta boleh melakukan pekerjaan di luar pelayanannya? Jawabnya, tidak masalah; hal itu tergantung pada keadaan dan motivasinya. Paulus bekerja sebagai tukang kemah salah satu tujuannya adalah agar tidak membebani jemaat yang dilayaninya, sehingga jemaat dapat memberikan persembahan mereka ke hamba Tuhan lain yang membutuhkan, bahkan hasil dari pekerjaan Paulus pun dapat digunakan untuk membantu hamba-hamba Tuhan lainnya.
Pekerjaan yang dilakukannya bukanlah hal yang utama, tetapi sebagai penunjang, yaitu selain untuk menambah uang bagi pelayanan, tetapi juga menjadi kesempatan bagi Paulus untuk dapat menyampaikan injil di tengah-tengah pekerjaannya.
Mari kita sendiri yang menguji motivasi kita, apakah dalam bekerja itu nama Tuhan dipermuliakan, atau justru ada motivasi lain di balik itu? Biarlah segala yang kita lakukan, entah itu makan atau minum, atau bahkan bekerja sekalipun, kita lakukan dengan motivasi untuk mempermuliakan nama Tuhan (1 Kor 10:31).
Alkitab tidak melarang seorang hamba Tuhan bekerja, bahkan seorang hamba Tuhan penuh waktu sekalipun.


(Artikel oleh: Antonius Mulyanto, Biblical Devotion,.gsja.org).
DARAH ANAK DOMBA YANG BERKUASA.


*(Keluaran 12:23) Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.*
Ritual yang dilaksanakan pada hari Paskah, berupa pemotongan domba dan pengolesan darahnya ke tiang pintu rumah orang-orang Israel dilakukan pada malam ketika mereka akan keluar dari Mesir. Hal ini dilakukan sebelum tulah yang kesepuluh dijatuhkan atas Mesir sebagai suatu tanda nyata bahwa Allah tidak akan menghukum orang Israel dengan tulah tersebut (ayat 23,27).
Lebih daripada hanya sebagai penangkal datangnya tulah, orang Israel yakin darah yang dioleskan di tiang pintu rumah mereka menghapuskan dosa seisi rumah itu. Lalu, daging domba panggang yang dimakan pada perayaan ini ialah daging yang menyucikan mereka yang memakannya. Dengan berpartisipasi dalam ritual Paskah ini, umat Tuhan menyucikan diri mereka di hadapan Tuhan dan menjadi bangsa yang kudus.
Setelah semua ritual itu dilakukan, tulah kesepuluh dinyatakan (ayat 12:29-33). Semua rumah tangga orang Mesir, termasuk Firaun, bahkan ternak-ternak mereka kehilangan anak-anak sulungnya. Namun, mereka yang telah disucikan oleh Tuhan, yaitu orang-orang Israel tidak memperoleh kutukan tersebut. Mereka selamat bahkan justru diizinkan untuk pergi keluar dari Mesir. Orang-orang Mesir yang telah melihat kutukan dahsyat Tuhan menimpa mereka, mendesak dan memaksa semua orang Israel untuk pergi.
Para penulis Perjanjian Baru melihat peristiwa kematian Yesus Kristus pada rentetan ritual Paskah ini. Mereka mengartikan sifat kematian-Nya, untuk menyelamatkan, menyucikan, dan menebus manusia. Dia adalah Anak Domba yang dipersembahkan untuk keselamatan setiap orang yang percaya kepada-Nya (Ibrani 9:12). Lebih jauh lagi, di dalam peringatan Perjamuan Kudus, kita diingatkan akan peristiwa tersebut setiap kali kita memakan roti dan meminum anggur perjamuan kudus.
Allah telah menebus kita di dalam Yesus Kristus. Kita patut bersyukur karena hal itu. Yesus telah menjadi domba paskah bagi kita yang percaya kepada-Nya.




MEMATAHKAN KUTUK dan KESAKSIAN EKO WIJAYANTI
Oleh: Eko Wijayanti.

Apakah kutuk memang ada dalam kehidupan orang percaya? Ada banyak kasus yang bisa kita lihat dalam kehidupan rumah tangga Kristen yang menjadi begitu hancur bahkan lebih buruk dari orang-orang yang belum percaya, tanpa mereka ketahui penyebabnya.
Tahu ataupun tidak tahu, disekeliling kehidupan kita banyak benda-benda ataupun tempat-tempat yang sudah dikeramatkan dan mengandung kutuk-kutuk yang bisa berpengaruh dalam kehidupan kita.
Banyak orang kristen yang terus menerus mengalami kesusahan dan kegagalan, akibat ketidak tahuan adanya kutuk didalam hidupnya. Sedikit orang yang punya pengetahuan tentang hal-hal yang terkait dengan kutuk.
Bagaimana kehidupan kita dapat baik dan bertumbuh secara rohani, tergantung pengetahuan kita akan ajaran-ajaran Tuhan.
Apakah didalam keluarga ada masalah perceraian? Hubungan sedarah (incest)?, Kemiskinan? Kemarahan yang tidak terkendali? Kekafiran? Mati muda? Kecelakaan? Apabila demikian, saudara harus datang pada Tuhan, berdoa dan tanya Tuhan apakah ada kutuk dalam kehidupan saudara?
Kita harus mempelajari Alkitab sebagai sumber informasi yang lengkap, dan kita terima semua sebagai suatu keutuhan, perjanjian lama dan perjanjian baru yang digenapi oleh Tuhan Yesus Kristus. Tuhan tidak membatalkan perjanjian lama tetapi menggenapinya. Kita akan temukan bahwa ada kutuk yang berasal dari Tuhan, dan ada yang berasal dari setan atau pengikutnya.
Keluaran 20 : 4-5 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.
Ulangan 30 : 19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini : Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.
Kutuk yang dikirim oleh Tuhan bertujuan agar orang tersebut berbalik dari jalannya yang jahat, hidupnya dimurnikan dan kembali kepada Tuhan.
Orang-orang yang tidak merespon untuk memutuskan kutuk tersebut, maka dia akan terkena kutuk yang dapat menghancurkan hidupnya menuju kematian.
Ada kutuk yang berasal dari nenek moyang. Matius 27 : 24-25 Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya dihadapan orang banyak dan berkata :”Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!” Dan seluruh rakyat itu menjawab : ”Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!”
Tujuan dari kutuk yang dikirim oleh setan dan pengikutnya adalah mencelakakan, menghancurkan, dan seringkali menyebabkan kematian.
Semua kutuk dapat dipatahkan dengan pertobatan dan kuasa darah Yesus. Kita memang tidak lagi berada dibawah hukum Taurat seperti yang diberikan kepada Musa, karena Yesus Kristus telah menggenapi hukum tersebut dan membebaskan kita dibawah perjanjian yang baru dalam darah-Nya. Namun kita juga punya peran untuk menyikapi hidup sesuai dengan hukum-hukum Tuhan, tentunya dengan mempelajari firman-Nya.
Ada beberapa sumber dari kutuk antara lain :
1. Keturunan : Dosa nenek moyang dan penyembahan kepada setan.
2. Keterlibatan dengan hal-hal yang najis dan tidak kudus :
· Membawa barang-barang yang sudah dikutuk kedalam rumah/kantor.
· Memberi penghormatan kepada berhala.
· Mengikuti aliran sesat.
3. Pelanggaran hak-hak akan suatu wilayah :
· Tinggal di wilayah yang najis dan dikutuk.
· Tinggal di rumah yang najis dan dikutuk.
· Menyentuh daerah setan.
· Melakukan peperangan rohani tanpa diperintahkan dengan jelas oleh Tuhan.
4. Melakukan upacara-upacara sesat :
· Melalui gambar-gambar okultisme.
· Melalui alam roh secara langsung.
· Melalui hadiah-hadiah yang sudah dikutuk.
5. Situasi dan tindakan yang nyata :
· Mempermainkan setan ( misal : Jailangkung)
· Menyantap makanan yang dipersembahkan kepada berhala.
· Kebencian, iri hati dan kata-kata yang tidak senonoh.
· Mengingkari sumpah kepada Tuhan.
Seringkali seseorang memberi setan suatu kuasa legal untuk menyerang, baik karena tahu ataupun tidak tahu, terlibat dalam situasi yang membuka pintu bagi masuknya kutuk dalam hidup seseorang. Misal, ada orang kristen yang masih percaya ritual kejawen. Percaya kepada Tuhan tetapi juga melakukan hal-hal yang bertentangan dengan firman. Ini menjadi celah bagi kutuk itu masuk dalam kehidupannya. Yang mengerikan adalah orang tersebut tidak tahu bahwa itu adalah kesalahan dihadapan Tuhan.
Bagaimana cara mematahkan kutuk? Nyatakan dosa kita dan dosa nenek moyang kita, akui dihadapan Tuhan, dan bertobat. Minta pengampunan dan pembersihan diri. Minta Tuhan untuk mengangkat kutuk yang telah Tuhan timpakan dalam hidup kita.
Bagaimana menghadapi kutuk yang berasal dari setan? Dalam nama Yesus ambil alih kuasa atas kutuk dan patahkan saat itu juga dan perintahkan semua roh-roh jahat yang berhubungan dengan kutuk itu untuk pergi saat itu juga.
Mungkin kita kurang memperhatikan bahwa hal-hal berikut ini bisa merupakan kutuk yaitu mati muda, kecelakaan, kemiskinan, kegagalan, perzinahan, kemampuan gaib dari nenek moyang dan banyak lagi.
Selain kutuk, ada masalah masalah dalam hidup yang bisa mempengaruhi pertumbuhan rohani seseorang menjadi terhalang dan tidak optimal, antara lain :
A. Masalah dengan okultisme :
1. Praktek pemujaan / semedi.
2. Minta wangsit / mantra pada tempat keramat.
3. Mengikuti aliran / ajaran sesat.
4. Pernah diserang roh jahat.
5. Punya pengalaman dunia roh
6. Sering / suka mimpi buruk.
7. Pernah kena guna-guna.
8. Pernah kerasukan roh.
B. Masalah ketergantungan/keterikatan :
1. Perokok.
2. Peminum.
3. Narkoba/obat terlarang.
4. Pornografi.
5. Seks bebas.
6. Onani/Masturbasi.
7. Homoseks/Lesbian.
8. Banci/orientasi seks yang berbeda.
C. Masalah pada masa bayi / masa kecil :
1. Kelahiran yang ditolak.
2. Pernah mau di aborsi.
3. Kurang kasih sayang/perhatian.
4. Perlakuan berbeda dengan jenis kelamin.
5. Pernah mengalami trauma masa kecil/pelecehan.
6. Pernah mau diperkosa.
7. Pernah diserahkan kepada kuasa gelap.
8. Mengalami kekerasan (dipukul, disiksa, ditendang, dan lain-lain).
D. Masalah dengan keluarga :
1. Bercerai.
2. Beristeri/suami lebih dari satu.
3. Incest.
4. Durhaka dengan orang tua.
5. Orang tua terjerat hutang, bangkrut, ditipu.
6. Keluarga terikat penyembahan berhala.
E. Masalah berkaitan dengan tubuh jasmani :
1. Cacat tubuh.
2. Penyakit yang tidak sembuh.
3. Penyakit kejiwaan.
4. Kelemahan fisik.
F. Masalah Kepribadian :
1. Warisan karakter yang buruk.
2. Sifat-sifat buruk.
3. Kecenderungan negatif.
4. Kepribadian ganda.
5. Perfeksionis.
6. Perasa/mudah tersinggung.
7. Berfikir negatif.
8. Minder.
9. Tidaksabar/selalu ingin cepat.
10. Kasar/bengis.
11. Dominan/berkuasa.
12. Tidak mau mengalah.
13. Munafik.
Semua hal diatas harus dibereskan agar terjadi pemulihan dan mengalami pertumbuhan rohani yang baik.
Saya memiliki ayah yang berhubungan dengan dukun, bersemedi, meminum air-air yang diberikan dukun, belajar ilmu-ilmu gaib, seperti ilmu macan, mengosongkan roh terbang ke tempat lain, memanggil orang datang dengan bersemedi, memecahkan gelas dengan fokus memandangnya. Meskipun semua itu ayah yang melakukan, tetapi tanpa saya sadari kuasa jahat itu masuk mempengaruhi hidup saya, dalam segala aspek, termasuk karakter, kehidupan perkawinan, keuangan keluarga, semuanya menjadi kacau.
Saya juga ingin sampaikan bahwa roh-roh jahat mudah masuk melalui dosa seksual dan pembunuhan termasuk aborsi. Saya mengalami ini, ikatan dengan roh jahat, mimpi-mimpi buruk, kemarahan yang tidak lazim. Saya telah melanggar semua hukum Taurat. Sesungguhnya saya nyaris terhilang dan berada di neraka saat ini. Tetapi oleh karena darah Yesus maka saya dibebaskan, termasuk dari semua kutuk.
Berikut ini kesaksian saya bagaimana saya mulai dilepaskan dari kutuk. Ayah terlibat dengan kuasa jahat sehingga sifatnya jadi berubah kejam, memukul dan mengutuk; sampai pada akhirnya Ayah mengalami gangguan jiwa.
Dampak dari perbuatan ayah, bagi kehidupan saya ialah saya menjadi pemarah, ada hawa panas yang membuat saya menjadi sangat geram. Juga mengalami kesulitan ekonomi yang berkepanjangan sebelum saya tahu bahwa itu adalah kutuk yang harus dipatahkan.
Ibu hidup dalam kebekuan, perkawinan mereka dijodohkan. Saya juga lahir dan bertumbuh dalam kebekuan sampai ingin bunuh diri karena hampa dan tidak ada pengharapan. Saya asing dengan ibu dan merasa dia bukan ibu saya. Kami sangat jarang bisa bertemu ibu yang harus bekerja sepanjang hari di luar rumah karena kondisi ayah yang tidak bekerja.
Keributan antara ayah dengan ibu hampir setiap hari. Hal ini membuat saya tidak tertarik dengan pernikahan. Ayah juga tidak segan-segan untuk memukul. Ibu kurang mengasihi anak-anaknya, dan saya juga banyak mengalami luka batin karena ibu.
Ada kemarahan dan kekesalan yang besar terhadap ibu. Kami empat bersaudara dan hidup masing-masing, dalam arti kurang ada keakraban sesama saudara kandung. Demikianlah kehidupan keluarga kami yang dapat dikatakan kurang harmonis.
Saya dilayani inner healing. Ketika didoakan terjadi manifestasi yang menakutkan, saya menyeringai seperti macan yang siap menerkam dengan mulut menganga dan tangan yang akan menerkam, kemudian muncul kegeraman dengan kedua tangan mengepal. Ada roh nenek-nenek, ular dan monyet, itu yang terjadi pada pelayanan pertama.
Pelayanan kedua, tim doa berdoa dan puasa. Saya didoakan pelepasan secara detail mulai dari kandungan ibu, kelahiran, terus ditelusuri tahun pertama kedua dan muncul manifestasi ketika berumur tujuh tahun, saya tidak tahu apa yang terjadi pada usia tersebut, baru teringat sekarang ketika merevisi buku ini (dibuku pertama buku Rajaku, hal ini tidak saya tuliskan) bahwa pada umur tersebut saya mengalami pelecehan seksual. Hal ini berulang dilokasi yang lain. Saya takut dan tidak pernah menceriterakan kejadian tersebut kepada orang tua.
Muncul manifestasi lagi saat usia remaja (sayapun baru teringat sekarang bahwa saya pernah akan diperkosa dengan ancaman) dan terus didoakan selama perjalanan umur saya saat itu. Kemudian saya mendengar suara lolongan jeritan yang sangat kuat keluar dari kerongkongan saya tetapi orang yang melayani saya tidak mendengar sama sekali.
Pelayanan ketiga juga dengan tim doa mengelilingi saya, tampak penglihatan gurita yang mengikat saya dan yang saya sendiri terkejut adalah ada roh orang mati, dan roh anti kristus.
Doa pemutusan kutuk adalah sesuatu yang sangat penting dilakukan. Inipun baru saya sadari ketika anak laki-laki saya saat itu sudah SMP, tiba-tiba ketakutan bertemu dengan seseorang yang dulu adalah tetangga yang kami percaya.
Saya berusaha mencaritahu penyebabnya; Kemudian dia bercerita bahwa dia mengalami pelecehan seksual waktu TK. Yang sangat mengejutkan pelakunya adalah orang tersebut, tetangga yang saya percaya. Sejujurnya hati saya saat itu sangat marah, namun saya harus menahan kemarahan saya, berusaha untuk tetap tenang. Saya baru sadar bahwa harus memutuskan kutuk pelecehan seksual.
Ibu saya pernah bercerita, beliau mengalami, saya mengalami dan anak saya mengalami. Berhati-hatilah menjaga anak kita dan jangan terlalu percaya dengan orang terdekat sekalipun karena hal itu juga bisa terjadi dengan orang-orang terdekat dalam keluarga.
Pelecehan seksual juga bisa terjadi sebagai kutuk, termasuk kesialan, kecelakaan, mati muda, dan segala sakit penyakit serta kelemahan tubuh.
Lakukan pemutusan kutuk secara detil dan serahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan agar dikuduskan sehingga Roh Kudus leluasa bergerak didalamnya.
Sesungguhnya kita harus serius memutuskan kutuk-kutuk nenek moyang, dan membatalkan semua perjanjian-perjanjian yang lama (sumpah nenek moyang maupun perjanjian dengan setan yang dilakukan oleh nenek moyang) sehingga tidak ada lagi pijakan bagi setan untuk menganggu. Kita punya otoritas dan kuasa Firman Tuhan sebagai pedang Roh. Lakukan dengan iman, dan lawanlah iblis maka dia akan lari daripadamu.
Ketika kita banyak menyembah maka kuasa Roh Kudus akan melingkupi kita dan semua kedagingan akan mati. Penuhi hidup kita dengan firman, karena firman Tuhan adalah kebenaran yang memerdekakan. Selidiki diri kita, minta Roh Kudus untuk menunjukkan kutuk-kutuk yang bisa saja masuk kedalam kehidupan kita. Langsung putuskan kutuk tersebut, dan jangan pernah menundanya, agar kehidupan rohani kita bisa bertumbuh dan segala berkat-berkat Allah mengalir dalam hidup kita.
Kutuk bisa terjadi atas diri pribadi, keluarga, kota, maupun suatu bangsa. Tempat atau kota yang terkutuk, bisa menjadi sangat tandus, tidak bisa menghasilkan apa-apa. Tetapi ketika penduduk desa atau kota yang terkutuk bertobat, mohon ampun Tuhan dan memulai hidup benar, maka akan terjadi transformasi perubahan. Kita harus berdoa mematahkan setiap kutuk, mohon pengampunan juga untuk keluarga dan dosa-dosa bangsa.


Daftar Pustaka
Rebecca Brown, MD, Kutuk yang belum dipatahkan, Light Publishing, 2007. 
Eddy Leo, The Kingdom Living, Metanoia Publishing, Jakarta, 2008.
Edy Leo, SPK Pemenang, Metanoia, Jakarta, 2007.

Selasa, 27 Juni 2017

BERJALAN DUA MIL

"Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil."
(Matius 5:41)



Ayat di atas merupakan bagian dari "Khotbah di Bukit". Pada masa itu, ada semacam peraturan yang tidak tertulis bahwa ketika para serdadu Romawi sedang melakukan perjalanan dalam rangka kepentingan negara, maka mereka berhak memerintahkan siapa saja yang mereka temui di jalan untuk membawa barang-barang mereka sejauh satu mil. Dan, orang-orang yang diperintahkan ini harus melakukannya, suka atau tidak suka, terima atau tidak terima. Bahkan, sering kali para serdadu Romawi ini memerintahkan dengan cara yang kasar serta tidak memedulikan apakah orang yang mereka perintahkan untuk membawa beban mereka juga memiliki beban sendiri.
Sabda ini agak sulit dicerna oleh orang Yahudi, yang saat itu dijajah bangsa Romawi. Sebagai orang jajahan, melihat serdadu Romawi saja mereka sudah tidak suka bahkan muak, apa lagi kalau dipaksa untuk membawa barang-barang mereka, itu sama saja membantu penjajah. Dengan demikian, perkataan Yesus ini menjadi suatu hal yang mustahil bagi mereka. Bagaimana bisa berjalan sejauh dua mil, sedangkan untuk menuntaskan yang satu mil saja rasanya enggan?
Ada dua persoalan besar yang dihadapi para pengikut Yesus berkaitan dengan perintah untuk berjalan dua mil ini, yaitu:
Menuntaskan "mil" yang pertama.
Bagi orang-orang ada masa itu, yang terbiasa bepergian dengan berjalan kaki, perjalanan sejauh satu mil (+ 1,6 km) tidaklah berat. Namun, perjalanan yang tidak jauh pun akan terasa berat dan menyiksa bila dilakukan dengan panas hati, penuh amarah, sungut-sungut, dan keluh kesah.
Seandainya kita sedang berjalan dengan membawa beban kita sendiri di tengah udara yang panas, kemudian tiba-tiba ada orang yang memerintahkan kita membawakan bebannya sejauh satu mil, maka saat itu juga rasanya kita ingin "meledak".
Tuhan Yesus dalam hal ini ingin mengajarkan satu prinsip kepada kita. Bukan semata-mata menaati otoritas, melainkan dapatkah kita tetap menyediakan diri kita, membuka diri kita untuk menolong orang lain sekalipun kita sendiri dalam keadaan lelah atau tidak memungkinkan.
Ketika kita terjun dalam pekerjaan Tuhan, sering kali kita diperhadapkan dengan situasi seperti ini. Ada orang-orang yang membutuhkan perhatian lebih, ada pekerjaan yang harus diselesaikan, ada hal-hal lain yang tidak hanya menyita tenaga dan perhatian kita, tetapi juga waktu kita. Bisakah kita tetap melakukannya walau terkadang kita tergoda untuk menyerah dan bersikap masa bodoh? Bisakah kita tetap melakukannya tanpa amarah ataupun sungut-sungut?
Melanjutkan "mil" yang kedua.
Bila perjalanan pada mil yang pertama tuntas kita lakukan tanpa amarah dan sungut-sungut, maka perjalanan selanjutnya tidak akan terasa sulit. Sebaliknya, apabila mil yang pertama tuntas kita jalani -- walaupun dengan amarah dan sungut-sungut --, maka mil yang kedua merupakan siksaan tambahan. Tuhan Yesus mengajarkan murid-murid-Nya berjalan "ekstra" satu mil lagi, bukan untuk "mencari muka" pada penjajah. Kita tahu bahwa para serdadu Romawi "digodok" dengan pendidikan militer yang keras.
Bagi mereka, belas kasihan adalah suatu kelemahan, kekerasan dan kekejaman merupakan bagian dari hidup mereka. Dengan berjalan ekstra satu mil lagi, Yesus hendak mengajar murid-murid-Nya untuk menunjukkan belas kasihan kepada orang lain bahkan musuh sekalipun, ... supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga (Matius 5:16). Artinya, ketika kita harus menempuh perjalanan "ekstra" satu mil lagi, bukan jarak yang harus kita pikirkan, melainkan tujuan akhir yang lebih mulia, yaitu melalui semua itu, Bapa di surga dipermuliakan.
Tuhan Yesus menghendaki setiap anak-Nya memiliki karakter yang tidak ragu untuk bekerja "ekstra" lebih keras, memberikan waktu "ekstra", menyumbangkan pikiran "ekstra" lebih tajam, bahkan memberikan uang "ekstra" lebih banyak demi terlaksananya pekerjaan Tuhan. Dan, melalui semua yang "ekstra" kita lakukan, Bapa yang di surga semakin dipermuliakan.

Sumber: Berita KARDIDAYA/Telly Novyanna
PEMBELAAN TUHAN PADA HAMBA-NYA.



KISAH PARA RASUL 18:9-17
9 Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!
10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."
11 Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka.
12 Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan.
13 Kata mereka: "Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat."
14 Ketika Paulus hendak mulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu: "Hai orang-orang Yahudi, jika sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu,
15 tetapi kalau hal itu adalah perselisihan tentang perkataan atau nama atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian."
16 Lalu ia mengusir mereka dari ruang pengadilan.
17 Maka orang itu semua menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu.
Orang-orang Yahudi di kota Korintus menjadi sangat marah karena pertobatan kepala rumah ibadah yang bernama Krispus, tertulis dalam Kis. 18 : 8.
18:8 "Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis."
Rasul Paulus berpikir apakah ia akan tetap berada di Korintus, atau lebih baik menyingkir? Apa yang terbaik bagi gereja yang masih baru itu? Ia bertanya kepada Tuhan, di dalam doa, dan Tuhan menjawabnya.
Tuhan Yesus membaharui penugasan-Nya kepada Paulus dan perintah-Nya untuk memberitakan Injil dengan jelas, menyampaikan seluruhnya, dan dengan keberanian ( Kis.18:9)
Tuhan Yesus menegaskan kepada Paulus bahwa tidak ada seorangpun yang bisa menyakitinya di Korintus, berbeda dengan apa yang terjadi kepadanya di Antiokhia, Ikonium, Listra, Filipi, Tesalonika, dan Berea.
Siapa saja yang berusaha menyakitinya akan jatuh ke tangan TUHAN. Karena itu selama Paulus tinggal selama satu setengah tahun di kota yang jahat itu memberitakan firman tanpa gangguan, tinggal di samping rumah ibadah orang Yahudi, bersukacita dalam persekutuan dengan orang-orang yang sudah ditebus.
Pada tahun 53 M Galio diangkat sebagai gubernur Akhaya, yang ibukotanya adalah Korintus. Setelah Galio dijadikan sebagai gubernur Romawi untuk seluruh Akhaya kemudian orang-orang Yahudi mulai memunculkan kekacauan, sebuah upaya untuk mengobarkan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen.
Mereka tidak menuduh Paulus memusuhi Kaisar atau memperkenalkan sang Raja Ilahi. Mereka menuduh Paulus memunculkan sebuah agama baru, yang bertentangan dengan agama Yudaisme, dan karena itu, bertentangan juga dengan hukum Romawi.
Hukum Romawi memang sudah mengakui Yudaisme sebagai salah satu agama resmi. Akan tetapi, Galio, pada prinsipnya, tidak suka kepada orang-orang Yahudi. Dia adalah satu kelompok dengan Kaisar Klaudius, yang mengusir umat Perjanjian Lama itu dari Roma.
Tetapi Sang Gubernur dengan kuasa Kerajaan Surga menolak tuntutan itu dan tidak mengijinkan Paulus membela dirinya. Kristus melindungi hamba-Nya, sehingga Paulus tidak perlu mengatakan apapun untuk membela dirinya.
Kepala sinagoge Yahudi bernama Sostenes (ayat:18), yang berada di belakang tuntutan yang diajukan terhadap Paulus di depan gubernur yang baru itu, dianggap gagal. Para penatua dan guru di sinagoge kemudian menyeret kepala sinagoge itu dan memukulinya di hadapan Galio, karena kepala sinagoge itu dianggap sudah mempermalukan masyarakat Yahudi di depan gubernur yang baru itu.
Rabbi Sostenes ini sudah berusaha untuk mencelakakan Paulus yang ada di perlindungan Kristus. Namun, celaka itu jatuh dengan keras terhadapnya sendiri.
Tidak ada seorangpun yang bisa menahan gereja Tuhan yang didirikan selama Tuhan melindungi orang-orang pilihan-Nya. Jadi percayalah kepada Tuhan, beritakanlah Injil-Nya dan jangan berdiam diri.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.