Selasa, 27 Juni 2017

PEMBELAAN TUHAN PADA HAMBA-NYA.



KISAH PARA RASUL 18:9-17
9 Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!
10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."
11 Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka.
12 Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu membawa dia ke depan pengadilan.
13 Kata mereka: "Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat."
14 Ketika Paulus hendak mulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu: "Hai orang-orang Yahudi, jika sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu,
15 tetapi kalau hal itu adalah perselisihan tentang perkataan atau nama atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian."
16 Lalu ia mengusir mereka dari ruang pengadilan.
17 Maka orang itu semua menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu.
Orang-orang Yahudi di kota Korintus menjadi sangat marah karena pertobatan kepala rumah ibadah yang bernama Krispus, tertulis dalam Kis. 18 : 8.
18:8 "Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis."
Rasul Paulus berpikir apakah ia akan tetap berada di Korintus, atau lebih baik menyingkir? Apa yang terbaik bagi gereja yang masih baru itu? Ia bertanya kepada Tuhan, di dalam doa, dan Tuhan menjawabnya.
Tuhan Yesus membaharui penugasan-Nya kepada Paulus dan perintah-Nya untuk memberitakan Injil dengan jelas, menyampaikan seluruhnya, dan dengan keberanian ( Kis.18:9)
Tuhan Yesus menegaskan kepada Paulus bahwa tidak ada seorangpun yang bisa menyakitinya di Korintus, berbeda dengan apa yang terjadi kepadanya di Antiokhia, Ikonium, Listra, Filipi, Tesalonika, dan Berea.
Siapa saja yang berusaha menyakitinya akan jatuh ke tangan TUHAN. Karena itu selama Paulus tinggal selama satu setengah tahun di kota yang jahat itu memberitakan firman tanpa gangguan, tinggal di samping rumah ibadah orang Yahudi, bersukacita dalam persekutuan dengan orang-orang yang sudah ditebus.
Pada tahun 53 M Galio diangkat sebagai gubernur Akhaya, yang ibukotanya adalah Korintus. Setelah Galio dijadikan sebagai gubernur Romawi untuk seluruh Akhaya kemudian orang-orang Yahudi mulai memunculkan kekacauan, sebuah upaya untuk mengobarkan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen.
Mereka tidak menuduh Paulus memusuhi Kaisar atau memperkenalkan sang Raja Ilahi. Mereka menuduh Paulus memunculkan sebuah agama baru, yang bertentangan dengan agama Yudaisme, dan karena itu, bertentangan juga dengan hukum Romawi.
Hukum Romawi memang sudah mengakui Yudaisme sebagai salah satu agama resmi. Akan tetapi, Galio, pada prinsipnya, tidak suka kepada orang-orang Yahudi. Dia adalah satu kelompok dengan Kaisar Klaudius, yang mengusir umat Perjanjian Lama itu dari Roma.
Tetapi Sang Gubernur dengan kuasa Kerajaan Surga menolak tuntutan itu dan tidak mengijinkan Paulus membela dirinya. Kristus melindungi hamba-Nya, sehingga Paulus tidak perlu mengatakan apapun untuk membela dirinya.
Kepala sinagoge Yahudi bernama Sostenes (ayat:18), yang berada di belakang tuntutan yang diajukan terhadap Paulus di depan gubernur yang baru itu, dianggap gagal. Para penatua dan guru di sinagoge kemudian menyeret kepala sinagoge itu dan memukulinya di hadapan Galio, karena kepala sinagoge itu dianggap sudah mempermalukan masyarakat Yahudi di depan gubernur yang baru itu.
Rabbi Sostenes ini sudah berusaha untuk mencelakakan Paulus yang ada di perlindungan Kristus. Namun, celaka itu jatuh dengan keras terhadapnya sendiri.
Tidak ada seorangpun yang bisa menahan gereja Tuhan yang didirikan selama Tuhan melindungi orang-orang pilihan-Nya. Jadi percayalah kepada Tuhan, beritakanlah Injil-Nya dan jangan berdiam diri.

Tuhan Yesus memberkati kita semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar