Minggu, 11 Juni 2017

JANGAN BERZINAH DAN CABUL 



Apakah anda pernah melakukan perzinahan? Atau melakukan hubungan seks diluar pasangan sah anda? Jika tidak pernah selamat buat anda, dan saran saya jangan pernah melakukannya atau sekedar coba-coba..bahaya..!!!
Namun sebenarnya tanpa disadari banyak laki-laki dan perempuan telah melakukan perzinahan dengan orang lain secara diam-diam dan terselubung. Hubungan perzinahan ini sangat rahasia, karena sangat rahasianya tidak ada orang yang tahu kecuali dia dan Tuhan. Perzinahan seperti apakah itu?
Pada umumnya menurut pendapat orang-orang, disebut berzinah bila terlibat langsung dalam kontak fisik dengan wanita dan laki-laki yang bukan pasangannya. Namun bagaimana dengan perzinahan pikiran atau hati? Perzinahan pikiran atau hati memang tidak melibatkan fisik secara langsung, namun melibatkan pikiran untuk berimajinasi atau membayangkan hubungan seks dengan wanita atau laki-laki lain.
Jika sebelumnya perzinahan itu di pahami hanya sebatas telah terjadi kotak fisik dengan yang bukan pasangan sahnya, maka Yesus membuat dosa perzinahan semakin terang benderang.
Apa kata Firman Tuhan..?:
Mat 5:28 Tetapi sekarang Aku berkata kepadamu: barangsiapa memandang seorang wanita dengan nafsu berahi, orang itu sudah berzinah dengan wanita itu di dalam hatinya. (Terjemahan sehari-hari)
Mat 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (Terjemahan Baru)
Ayat diatas mengatakan berdosa atau telah berzinah bila memandang wanita dengan nafsu birahi, atau memandang dan menginginkan. Bilamana seorang memandang laki-laki atau perempuan lalu timbul hawa nafsu syahwat atau birahi, sudah pasti orang itu telah berpikiran jorok dalam pikirannya.
Yesus tahu bahwa sepanjang sejarah manusia, kaum laki-laki telah menjadi superior atas para wanita, dan laki-laki telah menjadikan kaum perempuan menjadi objek seks demi kesenangan laki-laki semata. Itulah sebabnya mengapa kaum wanita banyak menjadi korban poligami para laki-laki, korban pelampiasan seks, pemerkosaan, bahkan dijadikan budak seks.
Itu sebabnya ayat ini pertama sekali di tujukan kepada kaum laki-laki..karena pikiran laki-laki sangat sensitif bila melihat wanita.
Lalu bagaimana kalau kita memandang hanya sebatas mengagumi seorang perempuan? Bila hanya sebatas memandang dan mengagumi kecantikan, kecerdasan, kerajinan, kebaikan sang perempuan tidak menjadi masalah. Karena memang perempuan di jadikan Tuhan sebagai mahkluk yang indah.
Namun apakah laki-laki bisa memandang seorang wanita tanpa pikiran ngeres? Siapa yang bisa mengerti apa yang sedang dipikirkan para laki-laki bila melihat wanita cantik, apalagi bila wanita itu berpakaian seksi? Hanya pria itu sendiri yang tahu..
Sebenarnya kebenaran yang penting dari semua itu adalah, bagaimana menjaga hati dan pikiran tetap suci. Inilah tugas dan tanggung jawab kita sebagai laki-laki dan perempuan,
Yesus mengatakan, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” Matius 5:8
Sekarang bagaimana caranya menjaga hati dan pikiran dari perzinahan pikiran?
Pertama.
Menyadari dan insyaf bahwa Yesus telah mati untuk dosa-dosa kita, termasuk dosa perzinahan pikiran. Bawalah pikiran kita kepada Yesus yang mengasihi kita. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, pikiran kita dan mengasihi sesama manusia.
Kedua.
Bila perzinahan pikiran atau perzinahan fisik sudah terjadi, Yesus memerintahkan kita untuk segera memotong bagian tubuh yang telah membuat anda berdosa.
“Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.” (Matius 5:29)
Sabda Yesus ini bukanlah dalam arti harafiah. Jadi kita tidak perlu memotong leher kita bila pikiran kita sudah jorok. Maksud Yesus disana adalah ‘Ambillah tindakan drastis untuk membuang apapun yang secara alamiah akan mencobai dan membawa kita ke dalam perbuatan dosa.’
Ketiga.
Melatih pikiran kita untuk memikirkan hal-hal yang suci, manis, mulia, seperti yang di nasehatkan oleh Filipi 4:8, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Keempat.
Menjadikan Firman Tuhan sebagai budaya hidup dan pedoman dalam berpikir dan bertingkah laku. Ibrani mengatakan, “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. “
Dengan demikian tidak ada lagi porno pikiran dan porno aksi, karena kita bisa belajar menyerahkan segenap pikiran kita kepada Tuhan Yesus yang telah mati untuk kita, maka pikiran kita akan suci dan hati nurani kita akan murni sebagaimana Titus 1:15 menasehatkan, “Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.”
Akhirnya kita akan sanggup berdoa seperti Raja Daud berdoa, “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; “Psa 139:23,“Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” Matius 5:8
Perbedaan Perzinahan dan Percabulan
Hubungan seksual antara orang yang sudah menikah dengan seorang yang bukan pasangannya adalah perzinahan. Sepuluh Perintah berisi larangan perzinahan: “Jangan berzinah” (Keluaran 20:14). Alasannya sederhana: Pernikahan adalah fondasi masyarakat, dan dengan itu datang tanggung jawab membesarkan anak.
Sex bebas di luar pernikahan tidak hanya membahayakan pernikahan tapi juga menghancurkan perasaan anak-anak di dalam pernikahan, dan mengaburkan garis hubungan warisan dan keluarga, klan dan suku.
Percabulan adalah hubungan sex di antara dua orang yang belum menikah. Rasul Paulus mengatakan ini adalah dosa terhadap tubuh. Paulus memerintahkan orang Kristen untuk lari dari percabulan sebagai dosa yang melawan Tuhan dan menentang diri sendiri, karena tubuh orang percaya adalah bait Roh Kudus (lihat 1 Korintus 6:18-19).
Paulus mengatakan bahwa jika seorang percaya mengikatkan diri dan menjadi satu tubuh dengan seorang pelacur (atau seseorang yang tidak bermoral), maka ia pun menyatukan Yesus Kristus dengan orang itu (lihat 1 Korintus 6:15-16).
Hal ini sangat penting untuk dipahami bahwa pelaku baik percabulan maupun perzinahan tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga (lihat 1 Korintus 6:9-10).
Dalam dunia saat ini, istilah percabulan jarang digunakan karena tindakan tidak bermoral antara dua orang yang belum menikah semakin diterima sebagai gaya hidup.
Namun amoralitas ini, selazim apapun dalam pemikiran banyak orang, adalah dosa yang dapat membuat jutaan orang keluar dari sorga, kecuali mereka bertobat.


Sumber: David Yehuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar