SUAMI, JANGAN KASARI ISTRIMU SUPAYA HIDUPMU DIBERKATI
Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Dan kalian juga, suami-suami, hendaklah hidup dengan penuh pengertian terhadap istrimu, dan dengan kesadaran bahwa mereka adalah kaum yang lemah.
Perlakukanlah mereka dengan hormat, sebab mereka bersama-sama dengan kalian, akan menerima anugerah hidup yang sejati dari Allah. Lakukanlah ini, supaya tidak ada yang menghalangi doamu.
Perkataan di atas memberitahu hal penting bagi para suami.
1. Kasihi dan jangan berlaku kasar terhadap istri
2. Hidup penuh pengertian dengan istri dan harus menghormatinya.
2. Hidup penuh pengertian dengan istri dan harus menghormatinya.
Mengapa diperintahkan demikian ?
1. Istri lebih lemah.
Bagaimanapun sebagai wanita istri secara fisik relatif lebih lemah di banding pria. Secara sosialpun wanita lebih lemah dari pria. Dalam kehidupan masyarakat wanita memiliki keterbatasan- keterbatasan.
Bagaimanapun sebagai wanita istri secara fisik relatif lebih lemah di banding pria. Secara sosialpun wanita lebih lemah dari pria. Dalam kehidupan masyarakat wanita memiliki keterbatasan- keterbatasan.
Justru karena lebih lemah ini maka suami perlu hidup penuh pengertian terhadap istrinya. Suami perlu memperhatikan kelemahan-kelamahan itu dan kemudian menolong dalam kelemahan-kelemahan itu.
2. Istri bersama dengan suami disatukan dalam keluarga untuk menerima anugerah Allah.
Kesatuan suami istri sangat penting, sebab melalui kesatuan ini Allah hendak memberikan anugerah kepada keluarga. Dengan demikian anak-anak akan menikmati karya Allah melalui suami istri yang bersatu . Bahkan berkat itu juga mengalir kepada keluarga-keluarga yang lain atau masayarakat luas.
Kesatuan suami istri sangat penting, sebab melalui kesatuan ini Allah hendak memberikan anugerah kepada keluarga. Dengan demikian anak-anak akan menikmati karya Allah melalui suami istri yang bersatu . Bahkan berkat itu juga mengalir kepada keluarga-keluarga yang lain atau masayarakat luas.
Karena itu suami perlu memperlakukan istri dengan penuh hormat supaya istri tetap bersatu dengan dirinya dan menjadi pasangan di dalam menerima anugerah Allah tersebut.
3. Supaya tidak terhalang doanya.
Suami yang mengasihi istri, tidak kasar, dan memperlakukan dengan penuh pengertian dan hormat doanya akan didengar. Kalau doa didengar otomatis apa yang dilakuka suami akan diberkati.
Usaha, pekerjaan , dan karya suami akan berhasil kalau diberkati Tuhan. Berkat Tuhan akan terhalang kalau suami berbuat kasar terhadap istri. Jadi kalau suami pekerjaan ada gangguan, usaha tidak berhasil, atau aktivitas tidak menghasilkan apa-apa, suami perlu melihat sikapnya kepada istrinya.
Suami yang mengasihi istri, tidak kasar, dan memperlakukan dengan penuh pengertian dan hormat doanya akan didengar. Kalau doa didengar otomatis apa yang dilakuka suami akan diberkati.
Usaha, pekerjaan , dan karya suami akan berhasil kalau diberkati Tuhan. Berkat Tuhan akan terhalang kalau suami berbuat kasar terhadap istri. Jadi kalau suami pekerjaan ada gangguan, usaha tidak berhasil, atau aktivitas tidak menghasilkan apa-apa, suami perlu melihat sikapnya kepada istrinya.
Suami-suami yang menganggur bisa jadi karena tidak menghormati istrinya.
Denga alasan-alasan seperti di atas, sangat penting bagi suami memperhatikan perlakuannya kepada istrinya. Mengasihi, memperlakukan dengan penuh pengertian dan hormat, serta jangan berbuat kasar kepadanya.
Denga alasan-alasan seperti di atas, sangat penting bagi suami memperhatikan perlakuannya kepada istrinya. Mengasihi, memperlakukan dengan penuh pengertian dan hormat, serta jangan berbuat kasar kepadanya.
Saya ingin memfokuskan kepada larangan untuk berbuat kasar . Dengan mencegah berbuat kasar maka sudah melakukan separo dari tindakan yang seharusnya dilakukan suami supaya hidupnya diberkati. Marilah kita mempelajarinya.
Apa tindakan-tindakan kasar suami ?
1. Tindakan kasar melalui perkataan
Tindakan kasar bisa dilakukan dengan kata-kata. Apa saja ?
a. Berkata dengan nada tinggi. Kata-kata nada tinggi melukai hati istri dan membuat istri tidak bisa bersatu dengan suami. Nada tinggi adalah wujud ketidaksenangan atau kejengkelan.
b. Memarahi istri di depan umum. Istri bisa jadi melakukan kesalahan. Tetapi Suami yang memarahi istri di depan umum akan sangat melukai istrinya. Tindakan ini menghancurkan harga diri istri.
c. Menyatakan kejelekan istri di depan umum. Seperti memarahi istri di depan umum, tindakan ini juga menghancurkan harga diri istri.
d. Menghina. Kata-kata yang menghina merupakan tindakan kasar, sebab itu juga membuat istri terluka.
e. Berbicara dengan istri sambil melakukan kegiatan lain.
a. Berkata dengan nada tinggi. Kata-kata nada tinggi melukai hati istri dan membuat istri tidak bisa bersatu dengan suami. Nada tinggi adalah wujud ketidaksenangan atau kejengkelan.
b. Memarahi istri di depan umum. Istri bisa jadi melakukan kesalahan. Tetapi Suami yang memarahi istri di depan umum akan sangat melukai istrinya. Tindakan ini menghancurkan harga diri istri.
c. Menyatakan kejelekan istri di depan umum. Seperti memarahi istri di depan umum, tindakan ini juga menghancurkan harga diri istri.
d. Menghina. Kata-kata yang menghina merupakan tindakan kasar, sebab itu juga membuat istri terluka.
e. Berbicara dengan istri sambil melakukan kegiatan lain.
Ada suami-suami yang berbicara dengan istrinya sambil main game, buka internet, ber hp. Tindakan ini adalah pengabaian kepada istri. Istri merasa tidak dihargai. Istri dianggap tidak penting.
2. Tindakan kasar melalui perlakuan fisik
Suami yang memukul istrinya memperlakukan istri bukan sebagai teman pewaris anugerah Allah, tetapi sebagai musuh. Tindakan itu membuat suami tidak lagi menjadi laki-laki, sebab mengabaikan perintah untuk menghormati istri sebagai kaum yang lebih lemah.
Karena itu pemukulan biasanya membuat luka yang mendalam pada istri. Bukan hanya terasa di fisik, tetapi di jiwa.
Karena itu pemukulan biasanya membuat luka yang mendalam pada istri. Bukan hanya terasa di fisik, tetapi di jiwa.
3. Tindakan kasar melalui perlakuan sosial
Ada suami-suami tidak mau menggandeng istrinya sewaktu di depan umum. Bahkan ada yang berjalan berjajar saja tidak mau. Tindakan-tindakan seperti itu dianggap menunjukkan kemesraan, dan menunjukkan kemesraan itu membuat malu.
Padahal ketidakmauan menunjukkan kemesraaan di depan umum membuat istri merasa tidak bernilai. Istri dianggap dianggap rendah. Ini tentu membuat istri merasa terluka.
Sebagian suami ada yang mengurung istri di rumah saja. Tidak pernah mengajak istri pergi dan membatasi istri berinteraksi dengan masyarakat. Tindakan pengisolasian seperti ini tentulah membuat istri sangat menderita. Bagi suami semacam ini istri hanyalah orang yang bertanggun jawab urusan tumah tangga. Istri tidak boleh ikut serta dalam urusan-urusan di luar.
Tindakan kasar melalui perilaku seksual
Tindakan seksual bisa menyatakan perlakuan kasar kepada istri. Memaksa istri untuk berhubungan ketika istri tidak berminat, merupakan kekasaran. Sebab hal ini membuat istri tidak nyaman dalam hatinya dan kadang-kadang juga rasa sakit di vaginanya.
Tindakan seksual bisa menyatakan perlakuan kasar kepada istri. Memaksa istri untuk berhubungan ketika istri tidak berminat, merupakan kekasaran. Sebab hal ini membuat istri tidak nyaman dalam hatinya dan kadang-kadang juga rasa sakit di vaginanya.
Demikian juga cara berhubungan seks dimana suami tidak memperhatikan apakah istri menikmati atau tidak merupakan tindakan pengabaian pribadi istri. Istri merasa hanya sebagai pelampiasan, bukan sebagai pribadi.
Dalam hal ini juga termasuk kebiasaan suami sehabis berhubungan langsung tidur, tanpa memperhatikan bagaimana keadaan istrinya. Pada umumnya istri masih ingin dipeluk atau disayang sehabis berhubungan. Tindakan langsung tidur apalagi sambil membalikkan badan, sangat mendukakan istri.
3. Tindakan kasar melalui ketidakpedulian keuangan.
Istri-istri mengeluh karena ada suami memberi sejumlah uang untuk keperluan rumah tanpa peduli cukup atau tidak. Jadi kalau kurang istri harus jungkir balik mencari pemenuhannya.
Perasaan istri pasti teriris-iris dengan perlakuan suami seperti itu. Dia sudah memberikan hidupnya sepenuhnya, tetapi suami seenaknya sendiri dalam hal pemenuhan keuangan.
Tidak sedikit pula suami yang bersikap seperti itu masih menambahkan dengan tindakan suka pergi dengan teman-temannya dan tentu mengeluarkan uang, Sementara suami bersenang-senang, istri bingung mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Marilah kita sebagai suami menilai apakah ada perlakuan kasar yang kita sudah lakukan terhadapo istri kita. Kalau ada, mari memperbaikinya. Sebab itu merugikan suami sendiri.
Sumber: Gunawan Sri Harsono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar