Minggu, 29 Mei 2016

Rahasia Hidup Berkemenangan



Ada seseorang pria yang tak punya makanan apapun untuk keluarganya. Ia masih punya senapan tua dan tiga butir peluru. Jadi, ia putuskan untuk keluar dan menembak sesuatu untuk makan malam.
Saat menelusuri jalan, ia melihat seekor kelinci dan ia tembak kelinci itu tapi luput. Lalu ia melihat seekor bajing, dia tembak tapi juga luput lagi.
Ketika ia jalan lebih jauh lagi, dilihatnya seekor kalkun liar di atas pohon dan ia hanya punya sisa sebutir pelor, tapi terdengar olehnya suatu suara yang berkata begini “Berdoalah dulu, bidik ke atas dan tinggallah tetap terfokus.”
Namun, pada saat bersamaan, ia melihat seekor rusa yang adalah lebih menguntungkan. Senapannya ia turunkan dan dibidiknya rusa itu. Tapi lantas ia melihat ada ular berbisa di antara kakinya, siap-siap untuk mematuknya, jadi dia turunkan lebih ke bawah lagi, mengarah untuk menembak ular itu.
Tetap, suara itu masih berkata kepadanya, “Aku bilang ‘berdoalah dulu,bidik ke atas dan tinggallah tetap terfokus.’”
Jadi orang itu memutuskan untuk menuruti suara itu. Ia berdoa, lalu mengarahkan senapan itu tinggi ke atas pohon, membidik dan menembak kalkun liar itu. Peluru itu mental dari kalkun itu dan mematikan rusa. Pegangan senapan tua itu lepas, jatuh menimpa kepala si ular itu dan membunuhnya sekali. Dan, ketika senapan itu meletus, ia sendiri terpental ke dalam kolam. Saat ia berdiri untuk melihat sekelilingnya, ia dapatkan banyak ikan di dalam semua kantungnya.
Pria itu akhirnya mendapatkan seekor rusa, seekor kalkun dan banyak ikan untuk bekal makanannya, ular berbisa yang membahayakan dirinyapun mati, semua itu karena pria itu mendengarkan suara Tuhan.
Mengapa kita harus mendengar perkataan Tuhan? karena Tuhan adalah sumber mujizat. Di dalam Dia ada pertolongan, kesembuhan, pemulihan dan hidup berkemenangan.
Saat Dia berkata, "Sudah selesai." ( Injil Yohanes 19:30), ini menunjukkan bahwa dosa, kutuk, kelemahan dan sakit-penyakit kita sudah di tanggung-Nya di atas kayu salib. Karena itu tidak ada lagi yang dapat menghalangi langkah kita meraih setiap janji Tuhan. Alkitab menegaskan, "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37).
Rahasia hidup berkemenangan dan penuh mujizat hanya dimiliki Tuhan Yesus karena Dia sendiri pernah menjadi sama dengan manusia dengan menanggalkan kemuliaan-Nya, pernah dicobai, tetapi tidak pernah berbuat dosa dan tampil sebagai pemenang.
Jadi tidak ada perkara mustahil bagi Tuhan Yesus, "Sebab Kristus adalah 'ya' bagi semua janji Elohim. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Elohim." (2 Korintus 1:20).

"Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!" Yesaya 55:3a

Sabtu, 28 Mei 2016

Indah Pada WaktuNya



Alkisah ada seorang lelaki berdoa kepada Tuhan, meminta sekuntum bunga dan seekor kupu-kupu untuk menghiasi halaman rumahnya yang sempit. Namun Tuhan malah memberinya sebonggol kaktus .... dan seekor ulat.
Alangkah sedihnya lelaki itu, ia menduga-duga apakah permintaannya itu keliru?. Meski sedikit kecewa, namun dia mencoba berpikir positif, "Oh, mungkin Tuhan masih banyak tugas untuk mengurus orang-orang lain ...". Dan dia memutuskan tidak akan mempertanyakannya lagi.
Setelah beberapa waktu, si lelaki memeriksa kembali permintaan yang telah lama dilupakannya. Ketika dia menengok bonggol kaktus di halaman rumahnya itu, betapa terkejutnya dia, dari sebonggol tanaman kaktus berduri dan jelek itu tumbuhlah sekuntum bunga yang elok. Dan ulat yang menjijikkan itu telah berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik.
Tidak semua orang mau mengerti kapan waktu Tuhan dinyatakan. Hal ini membuat kita tidak sabar menunggu jawaban dariNya.
Kita ingin Tuhan menuruti keinginan kita, mengabulkan doa-doa kita sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan sendiri. Kita memaksakan kehendak sendiri kepadaNya. Dan ketika jawaban dari Tuhan itu tidak sesuai dengan yang kita kehendaki atau harapkan, kita pun menjadi kecewa dan marah kepada Dia.
Mari perhatikan doa Tuhan Yesus ini kepada Bapa: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39).
Kehendak Bapa adalah yang terutama bagi Tuhan Yesus, sebab Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya. Maka seharusnya kita mencontoh doa Yesus ini.
"Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!" (Mazmur 27:14), sebab "...semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;" (Mazmur 25:3).


"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Elohim dari awal sampai akhir." (Pengkotbah 3:11

Jumat, 27 Mei 2016

Lihatlah Kelebihanmu !


"Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, 
lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ." (Lukas 19 : 4)

Emmanuel "Manny" Yarbrough pernah merasa minder dengan tubuhnya yang begitu besar. Wajar saja, dengan tinggi 2 meter dan berat badan 350 kg, siapa yang tidak merasa dirinya sebagai orang aneh diantara masyarakat? Akan tetapi, ia tidak mau terus berlarut-larut dalam keterpurukan. Ia memutuskan untuk membuang pikiran negatif tentang dirinya. Ia mulai bangkit dan mencoba untuk menggali potensi yang ada di dalam dirinya. Ia pun mulai mendalami olah raga sumo.
Terbukti, olah raga itu sangat cocok dengan tubuhnya yang besar. Setelah bekerja keras dan pantang menyerah, pria asal AS tersebut telah berhasil menjadi juara dunia amatir Sumo, sekaligus menjadi atlet Sumo paling populer di luar Jepang.


Zakheus, si pemungut cukai kaya di Yerikho yang terkenal dengan tubuhnya yang pendek. Namun kita juga ingat bahwa meski pendek, ia adalah orang yang tidak mudah menyerah. Karena begitu ingin melihat Yesus, Alkitab mencatat bahwa ia kemudian melakukan dua hal. Pertama, ia berlari mendahului orang banyak. Kedua, ia memanjat pohon Ara agar dapat melihat-Nya.
Semua orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan di dalam dirinya. Kadang kala, kita sendiri akan lebih mudah melihat kekurangan diri kita dari pada kelebihan yang kita miliki. Demikian halnya, bagi orang lain, kekurangan sesorang seringkali akan lebih mudah terlihat ketimbang kelebihan.
Kesalahan yang sering terjadi adalah kita hanya sekedar melihat kekurangan kita dan berhenti pada menyesali, atau sekedar meminta orang lain untuk memakluminya. Bukan sikap seperti itu yang dimiliki Zakheus. Zakheus tidak protes atau meratapi kondisi tubuhnya, tetapi ia mau bertindak yaitu berlari dan memanjat.
Berlari bebicara tentang bertindak lebih cepat. Memanjat adalah untuk berada di tempat lebih tinggi. Belajar dari Zakheus, jika kita ingin sukses didalam hidup, dibutuhkan lebih dari sekedar menyadari apa kelemahan kita, tetapi terlebih juga menyadari apa kelebihan kita.
Melakukan lebih, itulah kunci sukses.
Jangan biarkan kekurangan kita mengurangi keberhasilan kita.

Kamis, 26 Mei 2016

Kesaksian Pertobatanku



Sebelum mengenal dan percaya  Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi, saya adalah seorang non Kristen dan saya dibesarkan dalam keluarga yang taat beribadah. 
Saya lahir dan dibesarkan di kota Bandung, sejak kecil saya senang mempelajari ilmu agama, karena saya memiliki cita-cita ingin menjadi  orang yang dekat dengan Tuhan. Usai tamat SMA, saya memutuskan untuk meneruskan sekolah di jurusan Fisika salah satu perguruan tinggi negeri di kota Bandung.
Sebelum mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU), saya melakukan shalat malam  dan berdoa : “Ya Allah, kalau saya menemukan kebenaran di perguruan tinggi (PT) ini terimalah saya disana, kalau tidak menemukan kebenaran janganlah saya diterima.”
Motivasi saya mengambil kuliah di jurusan Fisika di PT ini karena di dalam ajaran agama  diajarkan bahwa untuk menjadi orang yang muqarabbin, memiliki 2 syarat yaitu :
1. Melalui ayat-ayat qauliyah, yaitu ajaran agama.
2. Melalui ayat-ayat qauniyah, yaitu ciptaanNYA (alam semesta). Karena ilmu fisika mempelajari hal yang sangat kecil seperti atom, ion, quark sampai benda-benda ruang angkasa seperti planet,matahari bahkan galaksi dll. Maka saya memutuskan mengambil jurusan ini.
Akhirnya saya diterima di kuliah di sini. Hari demi hari sebagian besar waktu , saya pakai untuk  belajar agama dan menyelidiki alam semesta. Namun ada suatu hal yang saya alami dalam proses mencari kebenaran ini, yaitu hati saya makin lama merasakan ada kekosongan, meskipun di saat saya sedang beribadah .
Saya bingung dan tidak mengerti apa penyebabnya, karena sebagai  orang yang taat beribadah saya  merasa seharusnya tidak mengalami hal seperti ini. Masalah ini terjawab ketika suatu saat di perpustakaan kampus saya membaca buku The Physics, di footnote salah satu halamannya, Blaisse Pascal menulis,” Bahwa di dalam hati manusia, ada suatu tempat yang tdk bisa diisi oleh ilmu, harta, seks, atau kesenangan duniawi lainnya, kecuali oleh Tuhan.”
Saya yakin inilah jawaban dari masalah saya, tetapi bagaimana caranya agar Tuhan itu bisa masuk dalam hati saya tidak tahu. Pernah suatu pagi, saya melakukan ibadah yang pahalanya kalau melakukannya adalah Allah memberikan harta di langit dan di bumi. Tapi pada waktu itu saya berdoa seperti  ini ,” Ya Allah saya tidak minta harta di langit dan di bumi tapi saya ingin menjadi orang yang muqarabbin, dekat denganMU, karena itu masuklah engkau dalam hatiku.” Tiba-tiba saya merasakan ada sesuatu yang masuk ke hati saya, tapi rasanya tidak enak dan perasaan saya menjadi kacau. Lalu saya sujud mohon ampun, bila keinginan saya ini salah. Tapi perasaan kacau dan galau ini, terus berlanjut, meskipun sy sdh istigfar (mohon ampun).
Di akhir semester kuliah, saya mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saya ditempatkan di sebuah desa di kabupaten Garut Jawa Barat, yaitu Sindang Ratu. Kelompok kami ada 4 orang yaitu,dari jurusan Farmasi, Pertambangan, Teknik Lingkungan dan Fisika (saya sendiri).
Salah seorang teman dr Teknik Lingkungan, suatu saat bertanya kepada saya apakah saya pernah mengenal Yesus? Saya jawab iya saya tahu sedikit saja, itu adalah Nabi Isa Almasih. Lalu teman saya cerita bahwa Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa manusia. Yesus itu mati disalibkan tapi tiga hari kemudian IA bangkit.
 Pada mulanya saya tidak percaya pada perkataan teman saya itu, karena oleh para ulama saya diajarkan bahwa yang di salibkan itu bukanlah Yesus atau Isa, melainkan Yudas Iskariot, Yesus diselamatkan Allah ketika akan disalibkan dan dibawa mikraj ke langit, sedangkan Yudas Iskarot wajahnya diserupakan dengan Yesus , dan akhirnya disalibkan.
Tetapi saat teman saya bercerita bahwa sebelum Yesus disalibkan IA mengalami aniaya, dipukul, dicambuk dan dipaku, hati saya sangat tersentuh. Sesudah Yesus disalibkan dan kemudian diturunkan dari kayu salib, karena sudah wafat, maka kakiNYA tidak dipatahkan (utk orang disalibkan yang masih hidup, maka kakinya dipatahkan supaya mati), maka lambungNYA ditikam dgn tombak sehingga mengeluarkan darah dan air. 
Hati saya makin tersentuh mendengar penderitaan Yesus yang sedemikian hebat. Dan anehnya sejak saat itu, perkataan “lambung Yesus yang ditikam tombak, sehingga mengeluarkan darah dan air” itu terus menerus teringat dalam pikiran saya, terutama ketika saya mau wudhu, shalat dan mengaji.
Akhirnya saya memutuskan utk belajar tentang Yesus menurut versi orang Kristen. Saya belajar di perpustakaan kampus . Hati saya sangat tersentuh ketika membaca buku ‘Sejarah Kerajaan Allah” terbitan BPK Gunung Mulia. Buku ini menceritakan sejarah Yesus mulai dari sejarah nenek moyangnya Daud, sampai terangkat ke surga. Saya sangat kagum dengan kehidupanNYA krn DIA sangat penuh dengan belas kasihan, tidak ada peperangan dan pertumpahan darah, dalam IA menyebarkan ajaranNYA. Bahkan darahNYA sendiri tertumpah utk menyelamatkan orang lain.
Kemudian saya pinjam buku ini dari perpustakaan, dan saya bawa ke rumah, tentu saja tanpa sepengetahuan orang tua . Jam dua pagi, sesudah saya menyusun skripsi, kemudian buku itu saya baca. Ketika baca tentang ‘Doa BAPA KAMI’ , saya sangat kagum sekali dengan kata-kata di dalamnya. Apalagi perkataan “Dan ampunilah kami akan kesalahan kami ,seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Bahkan Tuhan menegaskan lagi, setelah penutupan doa itu bahwa, “ BAPA di Surga, tidak mau mengampuni kesalahan kita, bila kita tidak mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita.” (Injil Matius 6 : 14-15).
Dari doa Bapa kami ini, saya melihat bahwa Yesus mengajar kita untuk tidak egois, tidak hanya mau diampuni kesalahan tapi mau juga mengampuni kesalahan orang lain kepada kita.Air mata saya terus mengalir, lalu sujud dan berkata “ Yesus saya mau seperti Engkau, mengampuni orang yang bersalah kpd saya,krn saya tahu Engkaupun pasti mau mengampuni dosa saya.”
Setelah saya berdoa demikian, tiba-tiba saya merasakan sesuatu yang menjamah, hati saya yang terasa kosong dan galau itu, tiba-tiba diisi dengan damai sejahtera yang luar biasa, yang tidak pernah saya rasakan selama ini.  Kemudian saya mendengar suara yang sangat lembut tapi tegas berkata,” AKUlah yang kau cari selama ini anakKU, AKUlah Yesus Kebenaran itu dan AKUlah Tuhanmu.” Disitu hati dan pikiran saya terbuka, bahwa Yesus adalah Tuhan dan kebenaran yang saya cari selama ini.
Lalu saya bertanya dalam hati, terus kalau saya mau mencari Yesus dimana? Di gereja mana? Kemudian Tuhan mengingatkan saya utk mencari radio Kristen yang ada di kota Bandung, akhirnya saya menemukan gelombangnya lalu saya catat alamat dan  no telponnya.
Tanggal 29 Desember 1991, kira-kira pukul 5 sore saya sampai di radio tersbut, kemudian saya dilayani oleh seorang penyiar wanita , disinilah saya menerima Yesus Kristus sebagai TUHAN dan JURU SELAMAT PRIBADI.
Setelah itu saya dituntun oleh pemimpin Radio terebut utk dibimbing di gereja, dan rohani saya bertumbuh disana, sampai akhirnya mengakui iman percaya saya kepada Tuhan Yesus Kristus kepada orang tua dan teman-teman saya.
Saya mengalami banyak ujian setelah berterus terang untuk menjadi pengikut Kristus, tapi puji Tuhan tantangan itu dapat saya lalui dengan kemenangan demi kemenangan, saya tidak mengalami penganiayaan secara fisik, karena saya memang memiliki orangtua yang tidak suka bertengkar apalagi memukul.
Pada intinya dari kesaksian, jika kita sungguh-sungguh mencari Tuhan dan kebenaran, maka pastilah kita akan menerimanya, sesuai firman Tuhan: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” ( Injil Matius 7 :7)
"Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati; Aku akan memberikan menemukan Aku, demikian firman TUHAN" (Yeremia 29 : 12 – 14a).
~ Demikianlah kesaksian pertobatan saya, Tuhan Yesus memberkati kita semua, terpujilah nama Yesus Kristus Tuhan kita,amin!!!


Memperbesar Kapasitas



Lukas 12:31
Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.
Seorang karyawan muda berdoa tiap hari sejak ia tahu ada undian berhadiah mobil jaguar pada sebuah bank. Kebetulan ia punya rekening di bank itu. Ia berdoa sambil memaksa Tuhan mengabulkan permintaannya.
Pada akhirnya ia memiliki mobil jaguar itu. Ia membayar pajak undian dengan berhutang pada bank. Suatu hari mobilnya harus di-service dan ada penggantian spare-part yang menghabiskan biaya belasan juta. Terpaksa ia harus memakai kartu kreditnya untuk membayar tagihan. Keesokannya ia sakit karena stres dan seringkali hanya makan ‘makanan seadanya' untuk menghemat uang.
Mobil mewah, jabatan bagus, status sosial, gaji besar, pernikahan dan sebagainya. Kita semua pasti menginginkannya. Jika kapasitas kita tidak memadai untuk mendapatkan hal-hal tersebut, nasib kita akan sama seperti karyawan tadi. Tuhan ingin agar umat-Nya hidup bahagia, namun jika kapasitas mereka tidak mampu menampung berkat besar, hidup malah akan menderita - bukannya bahagia.
Tuhan hanya akan mempercayakan perkara-perkara besar pada mereka yang siap, pada mereka yang selalu berusaha memperbesar kapasitas, hidup berkarakter sesuai dengan buah Roh Kudus, dan hidup dengan aturan main yang Tuhan telah atur dalam Alkitab.
Buah Roh Kudus itu hasil karya Roh Kudus dalam kehidupan orang Kristen, yaitu:
Kasih, Sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan (iman), kelemah lembutan, penguasaan diri.
(Galatia5: 22,23)
Seberapa besar kapasitas Anda saat ini?
Jika kapasitas kita sudah besar di mata Tuhan, tanpa harus meminta - Dia pasti akan memberikan hal-hal luar biasa pada kita.
Perbesar terlebih dahulu kapasitas Anda dalam Tuhan, maka Iapun akan mencurahkan berkat-Nya atas Anda

Belajarlah Dari Burung



Amsal 12:27
Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga.
Tuhan menjanjikan kepada kita semua pemeliharaan-Nya, burung-burung saja dipelihara apalagi kita yang diciptakan serupa gambar-Nya (Injil Matius 6:26). Tapi itu tidak berarti kita tidak perlu bekerja keras dalam hidup dan mengandalkan berkat Tuhan secara ajaib semata.
Burung-burung memang tidak menabur dan menuai, namun mereka bekerja keras sepanjang hari. Tidak percaya? Berikut sebuah penelitian terhadap aktivitas kehidupan burung-burung:
1. Burung Murai, bangun pukul 02.30 pagi kemudian mencari makanan hingga pukul 21.30 (total 19 jam), bolak-balik ke sarang sekitar 200 kali sehari memberi makan kepada anak-anaknya.
2. Burung Tikus, bangun pukul 03.00 pagi dan bekerja hingga pukul 21.00 (18 jam). Mereka bisa mengumpulkan 400 ekor ulat sehari.
3. Burung Hitam, bangun pukul 04.00 pagi dan bekerja hingga pukul 21.00 (17 jam). Bolak-balik ke sarang 100 kali sehari untuk memberi makan anak-anaknya.
Berapa banyak waktu kita bekerja sehari? Apa yang anda tabur, itulah yang dituai. Kita tidak bisa berpangku tangan dan berdoa minta Tuhan menurunkan berkat-Nya dari surga secara ajaib. Ada bagian yang harus kita lakukan dan Tuhan akan melakukan bagian-Nya. Belajarlah dari semangat dan keuletan dari burung-burung.
Diam dan tidak melakukan apa-apa hanya mendatangkan kesia-siaan. Berusahalah, maka berkat akan mengikuti anda.
Jadilah Anak Tuhan yang rajin dan jadilah berkat! Tuhan Yesus memberkati.

Rabu, 25 Mei 2016

Dilarang Memancing

Alkisah ada sebuah legenda mengenai seorang pendeta di sebuah paroki kecil di daerah Midwestern, Amerika Serikat , yang sebagai seorang muda telah melakukan apa yang menurutnya adalah sebuah dosa yang amat besar.
Sekalipun ia telah meminta pengampunan Tuhan, sepanjang hidupnya ia menanggung beban dari dosanya itu. Sekalipun ia telah menjadi seorang pendeta, ia tetap tak dapat dengan tuntas meyakini bahwa Tuhan telah mengampuninya. Tetapi ia mendengar mengenai seorang wanita tua dijemaatnya yang kadangkala mendapatkan penglihatan. Di saat mendapat penglihatan tersebut, sang wanita seringkali saling berkata-kata dengan Tuhan.
Suatu hari sang pendeta berhasil mendapat cukup keberanian untuk mengunjungi wanita tersebut.Sang wanita mempersilahkannya masuk dan menyuguhkan secangkir teh. Pada akhir kunjungannya, si pendeta menaruh cangkirnya diatas meja dan memandang pada sang wanita.
"Benarkah kadang kala ibu mendapat penglihatan?" tanyanya.
"Ya", ia menjawab.
"Apakah juga benar, bahwa saat penglihatan tersebut, ibu seringkali berkata-kata dengan Tuhan?"
"Ya", jawabnya.
"Mmm... jika anda mendapatkan penglihatan lagi dan berkata-kata dengan Tuhan, maukah ibu tanyakan satu pertanyaan bagi saya?"
Sang wanita memandang sedikit heran pada si pendeta. Belum pernah ia mendapat permintaan seperti itu. "Ya, dengan senang hati," jawabnya. "Apa yang bapak ingin saya tanyakan?"
"Mmm.." sang pendeta memulai, "Tolong tanyakan pada Tuhan, dosa apakah yang pernah dilakukan pendetanya ini di masa mudanya."
Sang wanita, benar-benar heran sekarang, segera saja setuju. Beberapa minggupun berlalu, dan sang pendeta sekali lagi mengunjungi wanita itu. Setelah menikmati secangkir teh, dengan hati-hati dan malu-malu ia bertanya, "Sudahkah ibu mendapatkan penglihatan baru-baru ini?"
"Oh ya, saya mendapatkannya", jawab sang wanita.
"Apakah anda saling berkata-kata dengan Tuhan?"
"Ya."
"Apakah ibu bertanya kepada Tuhan dosa apakah yang pernah saya lakukan dimasa muda saya?"
"Ya," sang wanita menjawab, "saya menanyakannya."
Sang pendeta, gelisah dan takut, ragu-ragu sejenak dan kemudian bertanya, "Lalu,apa yang Tuhan katakan?"
Sang wanita mengangkat wajahnya dan memandang si pendeta dan kemudian menjawab dengan lembut, "Tuhan mengatakan Ia tidak dapat lagi mengingatnya."
Tuhan tidak hanya mengampuni dosa, Ia juga memilih untuk melupakannya. Alkitab menyatakan pada kita bahwa Ia mengambil dosa-dosa kita dan membenamkannya di bagian laut yang terdalam. Dan kemudian, sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Corrie ten Boom, "Sesudah itu ia memasang sebuah papan bertuliskan, 'Dilarang Memancing'."
“Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita.” Mazmur 103:10


Pencuri Sukacita

Filipi 4:4
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Pencuri datang di saat orang tidur lelap. Pencuri melakukan perbuatannya di kala orang lengah. Tidak diketahui kapan dan bagaimana dia beroperasi. Ada pencuri biasa, ada pencuri luar biasa, yang mampu mencuri perasaan hati yaitu sukacita. Paling tidak, ada empat pencuri sukacita:
1. Situasi buruk.
Kita lebih merasa bahagia kalau segala sesuatu berjalan baik sesuai kehendak kita. Kalau semua berjalan lancar, maka akan terasa lebih mudah menjalankan kehidupan. Tapi, kalau keadaan berubah menjadi buruk, sukacitapun lenyap!
2. Orang lain.
Tidak ada manusi yang sempurna. Tetapi karena tidak sempurna maka manusia bisa saling mengecewakan, saling merugikan, saling menyakiti, dan seterusnya. Amat sering orang merasa hilang sukacita karena dikecewakan, dirugikan dan disakiti.
3. Harta benda.
Yesus berkata, "...walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung daripada kekayaannya itu." (Lukas 12:15). Ia memberi peringatan tentang menyimpan harta di dunia, yaitu: tidak aman, tidak tahan lama, dan tidak memuaskan. Harta berkurang, sukacita kurang. Harta lenyap, sukacita menguap!
4. Kekuatiran.
Kekuatiran adalah pencuri yang paling jahat. Banyak orang telah dirampas damai sejahtera dan ketenangan hatinya oleh kekuatiran. Kuatir datang, terhapuslah sukacita.
Waspadalah pada keempat hal ini!
Pastikan sukacita tetap tinggal dalam hati anda, karena iblis selalu memiliki taktik untuk mencurinya.


Danau Galilea dan Laut Mati

Apakah persamaan dan perbedaaan antara Danau Galilea dan Laut Mati? Ok, perbedaan yang paling utama adalah Danau Galilea adalah sebuah danau, sedang Laut Mati adalah sebuah laut. Tapi ada perbedaan penting yang dapat menjadi pelajaran bagi kita para manusia.
Mungkin Anda perlu mengetahui persamaannya terlebih dahulu.
Persamaannya adalah Danau Galilea dan Laut Mati mendapat air dari sumber yang sama yaitu sungai Yordan.
Perbedaannya? Danau Galilea sangat indah yang sekelilingnya ditumbuhi berbagai jenis tanaman dan banyak orang yang bermukim disekitarnya. Dan didalam danaunya banyak jenis ikan hewan air yang hidup dan berkembang. Sebaliknya, Laut Mati adalah tempat yang tidak bisa ditinggali. Tak ada tumbuhan atau spesies yang dapat hidup didalam maupun disekeliling laut mati karena kadar garamnya yang begitu tinggi. Bukan itu saja bau pada daerah laut mati ini juga sangat tidak sedap.
Mengapa keduanya bisa sangat berbeda? Padahal sumber airnya sama. Hal ini dikarenakan danau galilea “menerima dan memberi”. Danau Galilea meneruskan airnya ke danau lain yang juga memanfaatkannya. Sedangkan Laut Mati? Laut mati “menerima dan menyimpan” untuk dirinya sendiri, air yang masuk ke Laut mati tidak pernah keluar lagi.
Sebagai orang Kristen jangan hanya bisa menerima saja, tapi kita juga harus bisa memberi bagi orang lain. Tuhan Yesus mengajar kita untuk memberi, memberi semua yang kita punya kepada Bapa di sorga. Apa saja yang telah kita terima baik berkat, talenta, kekayaan, kepintaran, jangan hanya dinikmati sendiri, tapi bagilah agar dapat menjadi berkat bagi orang-orang lain dan kemuliaan nama Tuhan.
"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya." (Roma 11:36)

Danau Galilea


Laut Mati

Selasa, 24 Mei 2016

Kuasa di Dalam Pengampunan



Saat kami masih tinggal di daerah Pamulang Banten, kami memiliki tetangga, sepasang suami isteri yang sangat rajin dan sehati dalam melayani Tuhan dan jiwa-jiwa yang membutuhkan pertolongan. Suatu saat mereka mengajak kami (saya dan suami ) untuk melayani teman mereka, seorang ibu yang sakit kanker payudara di daerah Tomang Jakarta.

Setibanya kami di rumah ibu yang sakit itu, ternyata kankernya sudah masuk stadium 4 dan harus diamputasi sebelah. Sebelum kami berdoa , Ibu tersebut kami konseling terlebih dahulu, dari hasil pembicaraan kami ternyata ketahuan bahwa Ibu itu memiliki kepahitan terhadap suaminya. 

Ketika kami minta supaya si Ibu mengampuni kesalahan suaminya, mula-mula beliau keberatan, tetapi kami mengingatkan beliau untuk melihat pengorbanan Yesus Kristus yang rela mati untuk manusia dan  dapat  mengampuni kesalahan sesama , puji Tuhan.... akhirnya Ibu itupun mau mengampuni semua kesalahan suaminya dan semua orang yang menyakiti hatinya.  

Di dalam Efesus 1:7 ditegaskan, “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.”

Kolose 3:13 menyatakan, “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” 

Setelah Ibu yang sakit dapat mengampuni semua orang yang yang menyakiti hatinya kemudian Ibu itupun menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, kamipun bergandengan tangan, yaitu saya , suami dan  suami -istri teman kami.  Lalu menyanyikan pujian bagi Tuhan  dan berdoa untuk Ibu tersebut agar Tuhan Yesus membebaskannya dari penyakit kanker yang dideritanya. 

Terakhir saya membawa ibu tersebut kedalam kamar, dan mengurapi payudara yang kena kanker tersebut dengan minyak.

Markus 6:12-13
12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.

Puji Tuhan, melalui tetangga kami ini, kami mendengar bahwa Ibu tsb mengalami mukjizat kesembuhan. Dalam tempo seminggu kankernya mengering yang tersisa tinggal matanya saja. Kemudian oleh saudaranya, ibu itu dibawa ke Amsterdam Belanda, untuk dicabut mata kankernya dan diperiksa  secara total. Puji Tuhan para dokter di Amsterdam menyatakan bahwa kankernya sudah tidak ada lagi dan dinyatakan sembuh.

Ada mukjizat terjadi ketika kita dapat mengampuni kesalahan orang lain, ketika kita memiliki belas kasihan kepada orang yang menderita dan ketika kita sehati untuk berdoa kepada Tuhan.

Matius 18:19-20, “Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Puji Tuhan,,,, atas kebaikanNya yang telah membebaskan kita dari dosa dan penyakit, amin!








Senin, 23 Mei 2016

Mendengar SuaraNya

Seorang pemuda yang baru saja kehilangan pekerjaan datang ke rumah seorang pendeta tua. Sang pemuda bersahabat baik dengan pendeta tua tersebut.
Pemuda itu berteriak-teriak memanggil pendeta sambil mengeluh mengenai masalah yang menimpanya,"Pendeta...Pendeta aku banyak mengalami masalah dalam hidupku dan sekarang aku hehilangan pekerjaan. Mengapa bisa begini?"
Karna pendeta yang sedang belajar di dalam ruangan tidak mendengar suaranya, maka si pemuda menjadi kalap. Ia mengepalkan tinjunya sambil berteriak, "Pendeta bilang Tuhan akan selalu menolong, tetapi mengapa aku seperti ini ?"
Mendengar ada suara ribut-ribut di luar, pendeta tua pun berjalan keluar. Ia mengucapkan sesuatu dan menanti tanggapan si pemuda. Tetapi si pemuda itu tidak mendengar apa yang dikatakan oleh pendeta tua.
Masih diam di tempatnya, si pemuda bertanya, "Pendeta bilang apa?"
Sambil duduk di sebuah bangku kayu, pendeta itu mengucapkan sesuatu, tetapi si pemuda masih belum bisa mendengar apa yang dikatakannya. Akhirnya ia pun mendekati pendeta dan duduk di sampingnya.
Pendeta menepuk pundaknya dengan lembut sembari berkata, "Anakku, di dalam kekalapan karena masalah hidup, terkadang kita tidak bisa mendengar suara Tuhan, seolah-olah Dia tidak peduli terhadap kita, tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Tuhan kadang berbisik, sehingga kita perlu mendekat kepadaNya untuk bisa mendengarkan suaraNya."
Pemuda itu tertegun mendengar kata-kata pendeta dan akhirnya ia pun mengerti.
Seperti pemuda di atas, kita pun seringkali kalap dengan banyaknya kesulitan hidup.
Kita berteriak dan protes kepada Tuhan mengapa Ia membiarkan kita.
Kita menginginkan jawaban berupa jalan keluar secepat mungkin.
Tetapi ketika kita tidak mendapatkan jawaban itu, kita berpikir bahwa Tuhan tidak mendengar atau Ia sedang menghukum kita. Tahukah kita bahwa seringkali Tuhan diam atau kadang berbicara dengan suara yang sangat lembut bahkan berbisik. TujuanNya melakukan itu supaya kita dapat mengambil waktu untuk datang dan mendekat kepadaNya, berdiam di dalam hadiratNya. Di saat seperti itulah kita menderarkan suaraNya dengan jelas.
Apakah saat ini Anda sedang berteriak-teriak kepada Tuhan atau bahkan marah karena seolah-olah Tuhan tidak mendengarkan seruanmu? Sungut-sungut dan kekalutan tidak akan mendatangkan jalan penyelesaian. Hanya satu yang perlu Anda lakukan, hampirilah Tuhan, duduk diam dalam hadiratNya sebagaimana Maria duduk di dekat kaki Yesus untuk mendengarkan Dia. Tinggalkan sejenak kesibukan dan masalah-masalah yang membuat Anda merasa lelah, karena Tuhan rindu untuk berbicara kepada Anda.
Di dalam hadiratNya Anda akan mendapatkan jawaban serta damai sejahtera yang melimpah.
Imanuel.... Tuhan beserta kita.!


Minggu, 22 Mei 2016

Tuhan Yesus Penyembuh Segala Penyakit kita.



Ketika lahir baru, yaitu menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, yang saya rasakan adalah kelegaan, perasaan damai dan bahagia. Karena saya telah bertemu dengan Tuhan pencipta saya, Tuhan yang mengasihi saya, Tuhan yang mengampuni dosa saya dan Tuhan yang hidup yaitu Tuhan yang dapat berkomunikasi dengan saya, dengan berbagai cara : melalui firmanNYA dalam Alkitab, melalui hati sanubari bahkan langsung dapat didengar oleh telinga kita (audible).

 Demikian sukacitanya, saya jadi bersemangat untuk bercerita kepada semua orang bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat bagi semua manusia. Termasuk di kampus tempat saya menjalani pendidikan. Tentu saja banyak teman-teman yang terkaget-kaget karena saya sebelumnya bukan seorang Kristen.

 Suatu hari saat menunggu waktu perkuliahan, seorang teman mendatangi saya dan bertanya (teman ini adalah seorang Kristiani),"Benarkah kamu sekarang sudah menjadi kristen ?" "Benar!", jawab saya. Kemudian saya menceritakan perjumpaan saya dengan Tuhan Yesus. Setelah mendengar kesaksian saya, kemudian teman saya bicara begini," Oke... kalau kamu sudah jadi Kristen beneran, coba sekarang kamu doakan saya. Saya punya penyakit yang saya gak akan sebutkan namanya. Kalau penyakit saya sembuh, berarti kamu sudah benar-benar jadi Kristen "

 "Oke,,,, saya siap!" jawab saya, meskipun baru sekitar 2 bulan saya terima Yesus dan belum dibaptis, tapi saya yakin bahwa setiap orang yang percaya Yesus menerima kuasa untuk menyembuhkan orang sakit, seperti tertulis dalam alkitab:

  Injil Markus16: 15-20.
” Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Elohim BAPA. Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya”

 Yesaya 53:5
 “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”

 1 Petrus 2:24
 “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.”

 1 Yohanes 5:14-15
 “Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya”

 Sayapun mendoakan teman saya dengan yakin, karena percaya akan kebenaran Firman Tuhan di atas.

 Kurang lebih satu bulan kemudian, saya bertemu dia dalam suatu kesaksian di acara pemuda gereja. Dia bersaksi bahwa dia sebelumnya mempunyai penyakit di lidah, yaitu sulit mengecap rasa manis. Jadi bila ingin merasakan rasa manis pada minuman, maka gulanya harus sekitar 3/4 gelas, maka barulah ia bisa merasakan rasa manis walaupun hanya sedikit. Tetapi setelah saya doakan di kampus, pulang ke rumah dia langsung buat minuman dan diberi sdikit gula, terus dia minum, ternyata lidahnya sudah bisa merasakan manis. Puji Tuhan..... sampai sekarang lidahnya sudah sembuh dan sehat, berfungsi secara normal.

 Tuhan dapat memakai siapa saja untuk dapat menjadi alat bagi kemuliaaanNya. Tuhan tak melihat berapa lama seseorang menjadi Kristen, walaupun bukan Pendeta, tapi jika ia memiliki iman, pasti Tuhan bisa pakai untuk menjadi saksiNya.

 Segala puji dan hormat bagi Tuhan Yesus Kristus, amin!


Sabtu, 21 Mei 2016

Menyambut Anak yang Terhilang



Seorang ibu yang tinggal di daerah Pamulang Tangerang Selatan Banten, suatu saat meminta saya untuk melayani temannya. Teman dari ibu ini adalah seorang wanita sangat rindu untuk didoakan, karena masalah dalam rumah tangganya. Saya bersama suami kemudian datang ke rumah Ibu tersebut, karena yang mau dilayani adalah seorang wanita, maka sayalah yang kemudian mengkonseling wanita tersebut..

Wanita ini adalah seorang Ibu yang sudah lama meninggalkan keyakinan imannya kepada Tuhan Yesus karena mengikuti keyakinan/agama suaminya yang bukan Kristen sebut sajalah ibu W. Namun dalam perjalanan kehidupan rumah tangganya badai datang silih berganti. Sang suami ternyata adalah seorang penjudi dan pemabuk.Dan Ibu W inipun akhirnya hidup dalam lilitan hutang yang banyak.

Ibu W sudah sering berdoa menurut keyakinan agama suaminya, namun hatinya tetap merasa gelisah dan kosong. Tidak ada damai dan tidak ada jawaban dalam doanya. Dalam keadaan sulit dan tertekan ini akhirnya dia rindu untuk kembali kepada Yesus.

Kemudian Ibu W saya konseling, dan setelah menceritakan senua permasalahannya juga semua kesalahannya, terutama karena meninggalkan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya , sayapun mendoakannya. Ibu W memohon ampun atas dosa--dosanya kepada Tuhan dengan air mata yang berlinang dan menangis penuh penyesalan. Setelah dilayani pelepasan dari ikatan-ikatan dosa dan kuasa-kuasa kegelapan, Ibu  W-pun dilahirkan kembali dengan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat Pribadinya, kemudian ditumpangi tangan dan diurapi minyak untuk menerima Roh Kudus. Setelah dilayani Ibu W sangat lega, wajahnya begitu berseri-seri, karena dia begitu yakin bahwa BAPA di Surga telah mengampuni semua dosa dan pelanggarannya dan pasti akan menolong segala permasalahannya.

Begitulah hati Tuhan kepada kita, seperti Bapa yang begitu sukacita saat anak bungsunya yang terhilang kembali lagi padanya. Seperti tertulis dalam Injil Lukas 15 : 20
".... ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya., lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. "

Sang anak bungsu yang telah berbuat jahat dan kurang ajar kepada Bapanya berkata,
 " Bapa........ aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak Bapa."

Tetapi Sang Bapa berkata , " Anakku ini telah mati dan hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. " Maka mulailah mereka bersuka ria.

Betapa bahagianya kita memiliki Tuhan yang adalah BAPA yang begitu baik. Begitu murah hati dan Maha Pengampun.

Malam harinya, setelah pelayanan  siang itu, saya akan pergi tidur. Saya berdoa sebelumnya dan mengucap syukur atas kebaikan Tuhan sepanjang hari dan atas kepercayaan yang diberikan Tuhan kepada kami untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus.

Malam itu saat tidur, saya mendengar suatu nyanyian sukacita yang sangat indah, suatu nyanyian pujian penuh dengan sukacita. Sayapun ikut bernyanyi dan bersukacita, sampai terbangun dari tidur dalam keadaan masih menyanyi.

Kemudian saya merenung dan bertanya kepada Tuhan, apakah sebenarnya yang sedang terjadi ??
Tuhan menjawab melalui FirmanNya dalam Injil Lukas 15:10
" Aku berkata kepadamu: Demikian juga ada sukacita pada malaikat-malaikat Elohim karena ada satu orang berdosa yang bertobat."

Sayapun bersyukur atas semua kebaikan dan kasih sayang Tuhan Yesus. Ternyata satu jiwa begitu berharga di mata dan di hatiNya. Terpujilah Tuhan Yesus........... !











Rantai Kebaikan

Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang berdiri kebingungan di pinggir jalan. Meskipun hari agak gelap, pria itu dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu mendekati sang nyonya.
Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan kelaparan.
Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri di sana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan itu membuat sang nyonya tambah kedinginan.
Kata pria itu, “Saya di sini untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja supaya anda merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson.”
Wah, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita lanjut seperti dia, kejadian itu cukup buruk. Bryan merangkak ke bawah bagian sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak itu beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti ban itu. Namun akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka.
Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. Ia mengatakan kepada pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.
Bryan hanya tersenyum ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. Sang nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima kasihnya. Berapapun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya itu. Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi seandainya pria itu tak menolongnya.
Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan, dan Tuhan mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya pada waktu yang lalu. Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu, dan tidak pernah ia berbuat hal sebaliknya.
Pria itu mengatakan kepada sang nyonya bahwa seandainya ia ingin membalas kebaikannya, pada waktu berikutnya wanita itu melihat seseorang yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang itu, dan Bryan menambahkan, “Dan ingatlah kepada saya.”
Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. Hari itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman ketika ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.
Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil, dan menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah. Restoran itu nampak agak kotor. Di luar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan di sekitar tempat itu sangat asing baginya.
Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih untuk mengelap rambut wanita itu yang basah. Pelayan itu tersenyum manis meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang hari. Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para pelanggan restoran. Wanita lanjut itu heran bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya. Dan wanita lanjut itu ingat kepada Bryan.
Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang kertas $ 100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang kembalian kepada wanita itu. Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung kemana perginya wanita itu. Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.
Ada butiran air mata ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis wanita itu: “Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya. Saya juga pernah ditolong orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang sama seperti yang saya lakukan. Jika engkau ingin membalas kebaikan saya, inilah yang harus engkau lakukan: ‘Jangan biarkan rantai kasih ini berhenti padamu.’”
Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi.
Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang harus diisi, dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu memutuskan untuk melakukannya esok hari saja. Malam itu ketika ia pulang ke rumah dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang. Ia memikirkan tentang uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya butuhkan? Dengan kelahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan uang yang cukup.
Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka, dan ketika suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan ciuman lembut dan berbisik lembut dan pelan, “Segalanya akan beres. Aku mengasihimu, Bryan Anderson!”
Firman Tuhan  berkata, “Berilah maka engkau diberi.” Hari ini saya mengirimkan kisah menyentuh ini dan saya harapkan Anda meneruskannya. Biarkan terang kehidupan kita bersinar. Jangan hapus kisah ini, jangan biarkan saja! Kirimkan kepada teman-teman Anda! Teman baik itu seperti bintang-bintang di langit. Anda tidak selalu dapat melihatnya, namun Anda tahu mereka selalu ada. Tuhan memberkati Anda!


Jumat, 20 Mei 2016

Bagi Tuhan tak ada yang mustahil !!!

Lukas 1: 37 "Sebab bagi Elohim tidak ada yang mustahil."
Saya dan suami pernah diundang untuk melayani sepasang suami istri yang sudah beberapa tahun menikah tetapi belum dikaruniai anak. Mereka rindu didoakan supaya dapat memiliki anak.
Ketika, kami bertemu, ibu yang kami layani itu berkata bahwa menurut keterangan dokter, dia tak dapat hamil karena memiliki hormon prolaktin yang tinggi.
Hormon prolaktin adalah hormon menyusui, pusat hormon tersebut letaknya di otak. Hormon prolaktin tinggi menyebabkan wanita susah hamil karena kondisi rahim selalu dalam keadaan tidak subur karena tidak ada sel telur yang mau berkembang. Dan hormon ini biasanya muncul ketika wanita itu baru melahirkan dan menyusui bayi. Hormon ini Tuhan ciptakan untuk menjaga agar ibu yang sedang menyusui tidak segera hamil kembali.
Tetapi anehnya, ibu ini meskipun belum pernah punya anak, tetapi memiliki hormon prolaktin yang tinggi.
Setelah kami konseling, akhirnya suami istri ini kami doakan supaya hormon prolaktinnya dapat bekerja dengan normal. Dan segala hal yang menghalangi mereka utk memiliki anak, di dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami patahkan.
Tuhan Yesus kita dahsyat, sebulan kemudian kami mendapat telpon, bahwa ibu yang kami layani sudah hamil usia 2 minggu
Sungguh Tuhanlah yang mengatur hidup kita. Pergerakan darah,hormon, paru-paru, ginjal bahkan detak jantung-pun, kita tak sanggup mengaturnya. Biarlah segala yang bernafas memuji nama Tuhan Yesus. Amin, haleluYah !!!


Firman itu Telah Menjadi Manusia



Pada suatu hari seorang teman menelpon suami saya. Teman kami itu tinggal di perumahan di daerah Tangerang Banten, dan memiliki tetangga seorang dokter yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas. Dokter tersebut beragama Kristen, tapi memiliki istri yang belum Kristen. Istri pak dokter tersebut berprofesi sebagai bidan, dan berpraktek di daerah yang sama.
Melalui telepon ,teman kami berkata, bahwa ibu bidan itu ingin ketemu saya, karena ada hal-hal yang sangat tidak masuk akal dalam Alkitab, yang ia ingin tanyakan kepada saya.
Singkat cerita, saya dan suamipun berangkatlah ke rumah teman itu, lalu diantarlah kami ke rumah keluarga dokter tersebut.
Sesampai di rumah dokter, ibu bidan itu mengatakan bahwa sebenarnya ia ingin menjadi seorang Kristen, dan untuk itu ia belajar katekisasi di gereja tempat suaminya berjemaat. Dan hal itu sudah berlangsung selama beberapa bulan, Tapi ada satu ayat yang menjadi penghalang baginya untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, yaitu Injil Yohanes 1: 14
" Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal BAPA, penuh kasih karunia dan kebenaran."

Jika saya dapat menjelaskan bagaimana Firman atau perkataan Tuhan itu dapat menjadi manusia, maka Sang Bidan berjanji akan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya pribadi.
Suami dan saya, lantas berdoa dalam hati memohon hikmat Tuhan untuk menjawab pertanyaan ini. Karena hanya Tuhanlah yang sanggup menjelaskan dan menyelamatkan jiwa ibu ini.
Elohim Roh Kudus kemudian mengingatkan saya akan teori Fisika : Dualisme Gelombang - Partikel -Cahaya dari rumus de Broglie.




Saya katakan ," Perkataan itu adalah sesuatu yang biasa kita dengar sebagai suara atau bunyi. Dalam ilmu fisika, suara adalah gelombang. Dan dalam fisika modern, ternyata gelombang itu dapat berubah menjadi partikel dan dapat berubah menjadi cahaya. Itu sudah dapat dibuktikan oleh para fisikawan."

Fisikawan de Broglie menuliskannya dalam sebuah rumus
λ = h/mv ,
λ = panjang gelombang ( dalam hal ini adalah Firman)
m = adalah massa
( partikel adalah segala sesuatu yang memiliki massa)
( manusia terdiri atas partikel-partikel zat)
v = kecepatan partikel
h = Tetapan Planck yang besarnya 6,625 .10^ –34 J.det

Jadi, kalau Firman itu menjadi manusia, adalah sama dengan gelombang menjadi partikel, dan rumus ini dapat menjelaskan juga Injil Yohanes 1:9
"Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, telah datang ke dalam dunia." dimana cahaya  dapat berubah menjadi manusia/partikel. Dan Yesus Kristus adalah terang dunia.

Puji Tuhan, oleh anugerah dari Bapa kita di surga, akhirnya Ibu bidan itu dibukakan hatinya untuk menerima keselamatan kekal, yaitu Yesus Kristus, setelah menerima penjelasan ilmu fisika.
Seorang dosen saya bernama Pantur Silaban, P.hd, memang pernah menjelaskan bahwa fisika itu tidak hanya dapat menjelaskan dunia saja, tetapi tentang akhirat juga. ha..ha,,ha,,, ternyata perkataannya terbukti.

Puji Tuhan,,,,,Dalam Injil Lukas 15:10, Tuhan Yesus bersabda," Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Elohim karena satu orang berdosa yang bertobat."
Maksud saya menulis kesaksian ini adalah menjelaskan, bahwa setiap kita dapat dipakai Tuhan untuk menjala jiwa dan memuliakan namaNya melalui profesi/talenta apapun juga. Yang penting kita tulus dalam melayani Tuhan, sehingga hidup kita dapat berbuah dan menjadi berkat.
Tuhan Yesus Kristus, memberkati kita semuanya,,,,amin!




Tuhan adalah Kasih



Ada satu hal yang manusia paling butuhkan di dunia ini, kebutuhan itu bukan berupa materi, seperti uang, makanan, minuman, pakaian , rumah , kendaraan dan sebagainya. Bukan juga kebutuhan lain seperti kesehatan, pendidikan, rekreasi dan lain-lain. Kebutuhan yang paling mendasar ini adalah kasih sayang.
Ketika seorang anak manusia lahir ke dunia ini, Tuhan memberi dia nafas, hidup dan pertumbuhan. Tuhan juga memberikan kita amanat kepada manusia terutama orang tuanya untuk merawatnya dan memberikan kasih sayang sepenuhnya supaya sang anak dapat bertumbuh dengan sehat sempurna.
Ada suatu pengalaman yang saya alami ketika saya masih kuliah di jurusan Fisika di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Bandung. Saat itu kami para mahasiswa sedang praktikum di Laboratorium Fisika Nuklir. Dosen kami sedang mengajar struktur molekul. Kemudian saya disuruh
oleh Bapak Dosen untuk mengambil dedaunan dan bunga-bunga kecil yang tumbuh di pinggiran Lab.
Lalu kami mempelajari struktur molekul berbagai benda seperti air, garam, dedaunan, bunga-bunga kecil dan kain-kain di bawah mikroskop elektron. Saat saya melihat struktur molekul benda-benda tersebut, betapa jelas perbedaan antara ciptaan manusia dan dan ciptaan Tuhan. Ciptaan manusia seperti kain, ketika saya lihat hanyalah berupa anyaman-anyaman biasa saja seperti anyaman tikar daun pandan. Jauh berbeda dengan ciptaan Tuhan, seperti air misalnya, begitu luar biasa dan indah bentuknya, lekukannya sungguh bernilai seni tinggi dan simetris.
Apalagi ketika saya melihat bunga-bunga kecil dipinggir lab,yang oleh manusia sering dianggap tidak berharga, ternyata di bawah mikroskop elektron demikian indah warna dan bentuknya. Sehingga tidaklah mengherankan jika Tuhan bersabda dalam Kitab Injil Matius 6: 28-30
6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Tuhan mengatakan bahwa Salomo dengan segala kemegahannyapun tidaklah berpakaian seindah bunga bakung yang ada di ladang. Dan saya menggenapi perkataan Tuhan itu dengan mengatakan bahwa bunga-bunga kecil yang ada di pinggir-pinggir jalan itu ternyata jauuhh... lebih indah dibandingkan dengan pakaian Raja terkaya di dunia yaitu Raja Salomo.




Dalam Injil Matius 6 : 30 - 34 saya bisa mengerti apabila Tuhan menegur kita :
6:30 Jadi jika demikian Elohim mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Oleh sebab itu, jika untuk kita manusia yang penuh dengan dosa ini IA mau datang dan menyelamatkannya, apalagi hanya urusan makanan,minuman, pakaian dan materi lainnya.
6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Elohim. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Elohim dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
6:34 Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

Kasih sayang Tuhan adalah kasih yang sempurna. Sebab Tuhan adalah kasih sayang itu sendiri. Semua kasih sayang yang tulus dan tanpa imbalan dan tiada terbatas berasal daripadaNYA.
Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Elohim akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Karena itu, di tengah kehidupan dunia yang penuh dengan ujian dan cobaan ini, kita harus percaya bahwa Tuhan sungguh mengasihi kita. Dia berjanji bahwa hidup kita ada dalam pemeliharaanNYA.


Matius 6:25-34
6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu.

Tuhan Yesus Kristus mengasihi kita semua .....