Sebelum mengenal dan percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi, saya adalah seorang non Kristen dan saya dibesarkan dalam keluarga yang taat beribadah.
Saya lahir dan dibesarkan di kota Bandung, sejak kecil saya senang mempelajari ilmu agama, karena saya memiliki cita-cita ingin menjadi orang yang dekat dengan Tuhan. Usai tamat SMA, saya memutuskan untuk meneruskan sekolah di jurusan Fisika salah satu perguruan tinggi negeri di kota Bandung.
Sebelum mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU), saya melakukan shalat malam dan berdoa : “Ya Allah, kalau saya menemukan kebenaran di perguruan tinggi (PT) ini terimalah saya disana, kalau tidak menemukan kebenaran janganlah saya diterima.”
Motivasi saya mengambil kuliah di jurusan Fisika di PT ini karena di dalam ajaran agama diajarkan bahwa untuk menjadi orang yang muqarabbin, memiliki 2 syarat yaitu :
1. Melalui ayat-ayat qauliyah, yaitu ajaran agama.
2. Melalui ayat-ayat qauniyah, yaitu ciptaanNYA (alam semesta). Karena ilmu fisika mempelajari hal yang sangat kecil seperti atom, ion, quark sampai benda-benda ruang angkasa seperti planet,matahari bahkan galaksi dll. Maka saya memutuskan mengambil jurusan ini.
Akhirnya saya diterima di kuliah di sini. Hari demi hari sebagian besar waktu , saya pakai untuk belajar agama dan menyelidiki alam semesta. Namun ada suatu hal yang saya alami dalam proses mencari kebenaran ini, yaitu hati saya makin lama merasakan ada kekosongan, meskipun di saat saya sedang beribadah .
Saya bingung dan tidak mengerti apa penyebabnya, karena sebagai orang yang taat beribadah saya merasa seharusnya tidak mengalami hal seperti ini. Masalah ini terjawab ketika suatu saat di perpustakaan kampus saya membaca buku The Physics, di footnote salah satu halamannya, Blaisse Pascal menulis,” Bahwa di dalam hati manusia, ada suatu tempat yang tdk bisa diisi oleh ilmu, harta, seks, atau kesenangan duniawi lainnya, kecuali oleh Tuhan.”
Saya yakin inilah jawaban dari masalah saya, tetapi bagaimana caranya agar Tuhan itu bisa masuk dalam hati saya tidak tahu. Pernah suatu pagi, saya melakukan ibadah yang pahalanya kalau melakukannya adalah Allah memberikan harta di langit dan di bumi. Tapi pada waktu itu saya berdoa seperti ini ,” Ya Allah saya tidak minta harta di langit dan di bumi tapi saya ingin menjadi orang yang muqarabbin, dekat denganMU, karena itu masuklah engkau dalam hatiku.” Tiba-tiba saya merasakan ada sesuatu yang masuk ke hati saya, tapi rasanya tidak enak dan perasaan saya menjadi kacau. Lalu saya sujud mohon ampun, bila keinginan saya ini salah. Tapi perasaan kacau dan galau ini, terus berlanjut, meskipun sy sdh istigfar (mohon ampun).
Di akhir semester kuliah, saya mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). Saya ditempatkan di sebuah desa di kabupaten Garut Jawa Barat, yaitu Sindang Ratu. Kelompok kami ada 4 orang yaitu,dari jurusan Farmasi, Pertambangan, Teknik Lingkungan dan Fisika (saya sendiri).
Salah seorang teman dr Teknik Lingkungan, suatu saat bertanya kepada saya apakah saya pernah mengenal Yesus? Saya jawab iya saya tahu sedikit saja, itu adalah Nabi Isa Almasih. Lalu teman saya cerita bahwa Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa manusia. Yesus itu mati disalibkan tapi tiga hari kemudian IA bangkit.
Pada mulanya saya tidak percaya pada perkataan teman saya itu, karena oleh para ulama saya diajarkan bahwa yang di salibkan itu bukanlah Yesus atau Isa, melainkan Yudas Iskariot, Yesus diselamatkan Allah ketika akan disalibkan dan dibawa mikraj ke langit, sedangkan Yudas Iskarot wajahnya diserupakan dengan Yesus , dan akhirnya disalibkan.
Tetapi saat teman saya bercerita bahwa sebelum Yesus disalibkan IA mengalami aniaya, dipukul, dicambuk dan dipaku, hati saya sangat tersentuh. Sesudah Yesus disalibkan dan kemudian diturunkan dari kayu salib, karena sudah wafat, maka kakiNYA tidak dipatahkan (utk orang disalibkan yang masih hidup, maka kakinya dipatahkan supaya mati), maka lambungNYA ditikam dgn tombak sehingga mengeluarkan darah dan air.
Hati saya makin tersentuh mendengar penderitaan Yesus yang sedemikian hebat. Dan anehnya sejak saat itu, perkataan “lambung Yesus yang ditikam tombak, sehingga mengeluarkan darah dan air” itu terus menerus teringat dalam pikiran saya, terutama ketika saya mau wudhu, shalat dan mengaji.
Akhirnya saya memutuskan utk belajar tentang Yesus menurut versi orang Kristen. Saya belajar di perpustakaan kampus . Hati saya sangat tersentuh ketika membaca buku ‘Sejarah Kerajaan Allah” terbitan BPK Gunung Mulia. Buku ini menceritakan sejarah Yesus mulai dari sejarah nenek moyangnya Daud, sampai terangkat ke surga. Saya sangat kagum dengan kehidupanNYA krn DIA sangat penuh dengan belas kasihan, tidak ada peperangan dan pertumpahan darah, dalam IA menyebarkan ajaranNYA. Bahkan darahNYA sendiri tertumpah utk menyelamatkan orang lain.
Kemudian saya pinjam buku ini dari perpustakaan, dan saya bawa ke rumah, tentu saja tanpa sepengetahuan orang tua . Jam dua pagi, sesudah saya menyusun skripsi, kemudian buku itu saya baca. Ketika baca tentang ‘Doa BAPA KAMI’ , saya sangat kagum sekali dengan kata-kata di dalamnya. Apalagi perkataan “Dan ampunilah kami akan kesalahan kami ,seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami.” Bahkan Tuhan menegaskan lagi, setelah penutupan doa itu bahwa, “ BAPA di Surga, tidak mau mengampuni kesalahan kita, bila kita tidak mau mengampuni orang yang bersalah kepada kita.” (Injil Matius 6 : 14-15).
Dari doa Bapa kami ini, saya melihat bahwa Yesus mengajar kita untuk tidak egois, tidak hanya mau diampuni kesalahan tapi mau juga mengampuni kesalahan orang lain kepada kita.Air mata saya terus mengalir, lalu sujud dan berkata “ Yesus saya mau seperti Engkau, mengampuni orang yang bersalah kpd saya,krn saya tahu Engkaupun pasti mau mengampuni dosa saya.”
Setelah saya berdoa demikian, tiba-tiba saya merasakan sesuatu yang menjamah, hati saya yang terasa kosong dan galau itu, tiba-tiba diisi dengan damai sejahtera yang luar biasa, yang tidak pernah saya rasakan selama ini. Kemudian saya mendengar suara yang sangat lembut tapi tegas berkata,” AKUlah yang kau cari selama ini anakKU, AKUlah Yesus Kebenaran itu dan AKUlah Tuhanmu.” Disitu hati dan pikiran saya terbuka, bahwa Yesus adalah Tuhan dan kebenaran yang saya cari selama ini.
Lalu saya bertanya dalam hati, terus kalau saya mau mencari Yesus dimana? Di gereja mana? Kemudian Tuhan mengingatkan saya utk mencari radio Kristen yang ada di kota Bandung, akhirnya saya menemukan gelombangnya lalu saya catat alamat dan no telponnya.
Tanggal 29 Desember 1991, kira-kira pukul 5 sore saya sampai di radio tersbut, kemudian saya dilayani oleh seorang penyiar wanita , disinilah saya menerima Yesus Kristus sebagai TUHAN dan JURU SELAMAT PRIBADI.
Setelah itu saya dituntun oleh pemimpin Radio terebut utk dibimbing di gereja, dan rohani saya bertumbuh disana, sampai akhirnya mengakui iman percaya saya kepada Tuhan Yesus Kristus kepada orang tua dan teman-teman saya.
Saya mengalami banyak ujian setelah berterus terang untuk menjadi pengikut Kristus, tapi puji Tuhan tantangan itu dapat saya lalui dengan kemenangan demi kemenangan, saya tidak mengalami penganiayaan secara fisik, karena saya memang memiliki orangtua yang tidak suka bertengkar apalagi memukul.
Pada intinya dari kesaksian, jika kita sungguh-sungguh mencari Tuhan dan kebenaran, maka pastilah kita akan menerimanya, sesuai firman Tuhan: "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” ( Injil Matius 7 :7)
"Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati; Aku akan memberikan menemukan Aku, demikian firman TUHAN" (Yeremia 29 : 12 – 14a).
~ Demikianlah kesaksian pertobatan saya, Tuhan Yesus memberkati kita semua, terpujilah nama Yesus Kristus Tuhan kita,amin!!!