Ada seseorang pria yang tak punya makanan apapun untuk keluarganya. Ia masih punya senapan tua dan tiga butir peluru. Jadi, ia putuskan untuk keluar dan menembak sesuatu untuk makan malam.
Saat menelusuri jalan, ia melihat seekor kelinci dan ia tembak kelinci itu tapi luput. Lalu ia melihat seekor bajing, dia tembak tapi juga luput lagi.
Ketika ia jalan lebih jauh lagi, dilihatnya seekor kalkun liar di atas pohon dan ia hanya punya sisa sebutir pelor, tapi terdengar olehnya suatu suara yang berkata begini “Berdoalah dulu, bidik ke atas dan tinggallah tetap terfokus.”
Namun, pada saat bersamaan, ia melihat seekor rusa yang adalah lebih menguntungkan. Senapannya ia turunkan dan dibidiknya rusa itu. Tapi lantas ia melihat ada ular berbisa di antara kakinya, siap-siap untuk mematuknya, jadi dia turunkan lebih ke bawah lagi, mengarah untuk menembak ular itu.
Tetap, suara itu masih berkata kepadanya, “Aku bilang ‘berdoalah dulu,bidik ke atas dan tinggallah tetap terfokus.’”
Jadi orang itu memutuskan untuk menuruti suara itu. Ia berdoa, lalu mengarahkan senapan itu tinggi ke atas pohon, membidik dan menembak kalkun liar itu. Peluru itu mental dari kalkun itu dan mematikan rusa. Pegangan senapan tua itu lepas, jatuh menimpa kepala si ular itu dan membunuhnya sekali. Dan, ketika senapan itu meletus, ia sendiri terpental ke dalam kolam. Saat ia berdiri untuk melihat sekelilingnya, ia dapatkan banyak ikan di dalam semua kantungnya.
Pria itu akhirnya mendapatkan seekor rusa, seekor kalkun dan banyak ikan untuk bekal makanannya, ular berbisa yang membahayakan dirinyapun mati, semua itu karena pria itu mendengarkan suara Tuhan.
Mengapa kita harus mendengar perkataan Tuhan? karena Tuhan adalah sumber mujizat. Di dalam Dia ada pertolongan, kesembuhan, pemulihan dan hidup berkemenangan.
Saat Dia berkata, "Sudah selesai." ( Injil Yohanes 19:30), ini menunjukkan bahwa dosa, kutuk, kelemahan dan sakit-penyakit kita sudah di tanggung-Nya di atas kayu salib. Karena itu tidak ada lagi yang dapat menghalangi langkah kita meraih setiap janji Tuhan. Alkitab menegaskan, "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37).
Rahasia hidup berkemenangan dan penuh mujizat hanya dimiliki Tuhan Yesus karena Dia sendiri pernah menjadi sama dengan manusia dengan menanggalkan kemuliaan-Nya, pernah dicobai, tetapi tidak pernah berbuat dosa dan tampil sebagai pemenang.
Jadi tidak ada perkara mustahil bagi Tuhan Yesus, "Sebab Kristus adalah 'ya' bagi semua janji Elohim. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Elohim." (2 Korintus 1:20).
"Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!" Yesaya 55:3a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar