Sabtu, 28 Mei 2016

Indah Pada WaktuNya



Alkisah ada seorang lelaki berdoa kepada Tuhan, meminta sekuntum bunga dan seekor kupu-kupu untuk menghiasi halaman rumahnya yang sempit. Namun Tuhan malah memberinya sebonggol kaktus .... dan seekor ulat.
Alangkah sedihnya lelaki itu, ia menduga-duga apakah permintaannya itu keliru?. Meski sedikit kecewa, namun dia mencoba berpikir positif, "Oh, mungkin Tuhan masih banyak tugas untuk mengurus orang-orang lain ...". Dan dia memutuskan tidak akan mempertanyakannya lagi.
Setelah beberapa waktu, si lelaki memeriksa kembali permintaan yang telah lama dilupakannya. Ketika dia menengok bonggol kaktus di halaman rumahnya itu, betapa terkejutnya dia, dari sebonggol tanaman kaktus berduri dan jelek itu tumbuhlah sekuntum bunga yang elok. Dan ulat yang menjijikkan itu telah berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik.
Tidak semua orang mau mengerti kapan waktu Tuhan dinyatakan. Hal ini membuat kita tidak sabar menunggu jawaban dariNya.
Kita ingin Tuhan menuruti keinginan kita, mengabulkan doa-doa kita sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan sendiri. Kita memaksakan kehendak sendiri kepadaNya. Dan ketika jawaban dari Tuhan itu tidak sesuai dengan yang kita kehendaki atau harapkan, kita pun menjadi kecewa dan marah kepada Dia.
Mari perhatikan doa Tuhan Yesus ini kepada Bapa: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39).
Kehendak Bapa adalah yang terutama bagi Tuhan Yesus, sebab Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya. Maka seharusnya kita mencontoh doa Yesus ini.
"Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!" (Mazmur 27:14), sebab "...semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;" (Mazmur 25:3).


"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Elohim dari awal sampai akhir." (Pengkotbah 3:11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar